Wabah Corona, Bahlil Sebut Investasi China di Indonesia Masih Aman
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan dampak pandemi corona terhadap realisasi investasi di Indonesia belum terlalu signifikan.
Lanjut dia, sejauh ini investasi China di Indonesia masih aman. Bahkan realisasi investasi China sudah menembus urutan kedua mengalahkan Jepang.
"Kalau mau melihat realisasi investasi secara luas, itu harus melihat di akhir periode. Tapi kalau melihat tren awal ini, investasi China di Indonesia masih aman," terang Bahlil di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Bahlil pun berharap wabah virus corona tidak memengaruhi realisasi investasi dari China ke Indonesia. Virus ini membuat investor galau dan bisa berdampak terhadap investasi di Indonesia.
"Kita berdoa semoga wabah virus corona ini bisa selesai. Corona ini betul-betul membuat semua orang galau. Semoga corona tidak berdampak terhadap realisasi investasi China di Indonesia," jelasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi, mengatakan pelemahan IHSG imbas wabah virus corona hanya berjangka pendek.
"Memang keduanya ada pengaruhnya secara jangka pendek, tapi secara jangka panjang, belum ada wabah global yang berpengaruh terhadap investasi," jelasnya.
Virus corona yang merebak di China selama bulan Januari ini, telah mempengaruhi portofolio di pasar saham global dan domestik. Kekhawatiran ini membuat investor memilih aset safe haven.
Lanjut dia, sejauh ini investasi China di Indonesia masih aman. Bahkan realisasi investasi China sudah menembus urutan kedua mengalahkan Jepang.
"Kalau mau melihat realisasi investasi secara luas, itu harus melihat di akhir periode. Tapi kalau melihat tren awal ini, investasi China di Indonesia masih aman," terang Bahlil di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Bahlil pun berharap wabah virus corona tidak memengaruhi realisasi investasi dari China ke Indonesia. Virus ini membuat investor galau dan bisa berdampak terhadap investasi di Indonesia.
"Kita berdoa semoga wabah virus corona ini bisa selesai. Corona ini betul-betul membuat semua orang galau. Semoga corona tidak berdampak terhadap realisasi investasi China di Indonesia," jelasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi, mengatakan pelemahan IHSG imbas wabah virus corona hanya berjangka pendek.
"Memang keduanya ada pengaruhnya secara jangka pendek, tapi secara jangka panjang, belum ada wabah global yang berpengaruh terhadap investasi," jelasnya.
Virus corona yang merebak di China selama bulan Januari ini, telah mempengaruhi portofolio di pasar saham global dan domestik. Kekhawatiran ini membuat investor memilih aset safe haven.
(ven)