Lebih Unggul, Budidaya Cacing Sutera Sistem Apartment akan Diadopsi Massal

Selasa, 28 Januari 2020 - 14:44 WIB
Lebih Unggul, Budidaya Cacing Sutera Sistem Apartment akan Diadopsi Massal
Lebih Unggul, Budidaya Cacing Sutera Sistem Apartment akan Diadopsi Massal
A A A
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam hal ini Ditjen Perikanan Budidaya melalui Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi berhasil mengembangkan inovasi tepat guna yakni budidaya cacing sutera (Tubifex) dengan sistem apartment yang diklaim lebih produktif dibanding sistem konvensional.

Inovasi teknologi tersebut diluncurkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo bertepatan dengan pembukaan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Perikanan Budidaya di Palembang, pada Senin (27/1) malam.

Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan, inovasi budidaya cacing sutera sistem apartment ini menjadi jawaban atas permasalahan penyediaan pakan alami cacing sutera yang secara umum masih tergantung dari hasil tangkapan alam.

Menurut dia, kebutuhan cacing sutera terus meningkat di kalangan para pembenih ikan air tawar. Cacing Sutera, masih menjadi pakan alami yang paling efektif bagi benih ikan air tawar. Ini karena kandungan nutrisi yang terkandung dalam cacing sutera sangat tinggi terutama protein yang berkisar 57% - 60%.

"Ketersediaan cacing sutera sepanjang tahun menjadi keniscayaan. Hingga saat ini memang pembenih masih menjadikan pakan alami ini sebagai andalan. Sementara kebutuhannya masih tergantung dari alam. Saya rasa inovasi sistem apartment ini menjadi solusi untuk menjamin suplai cacing sutera sesuai kebutuhan dan tersedia sepanjang tahun," ujarnya dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Selasa (28/1/2020).

Menyoal harga, Slamet menyebut nantinya bisa terjangkau oleh para pembenih. "Setelah launching ini, nanti akan kita siapkan bagaimana action plan nya agar dalam setahun ini, inovasi ini bisa cepat memasyarakat di sentral sentral perbenihan air tawar di Indonesia," jelasnya.

Sementara itu, Kepala BBPBAT Sukabumi, Supriyadi mengemukakan bahwa sistem apartment memiliki berbagai keunggulan dibanding konvensional, diantaranya lahan yang digunakan lebih efisien karena wadah budidaya yang dibuat vertikal.

Keunggulan lainnya adalah suplai cacing sutera dapat disediakan sesuai kebutuhan dan sepanjang tahun. Selain itu, kualitasnya lebih baik karena lebih bersih dari kontaminan cemaran di alam, serta produktivitas yang lebih tinggi dibanding konvensional.

Jika sistem konvensioal produktivitas hanya 0,5 liter per meter persegi per bulan, maka produktivitas sistem apartment minimal 1,2 liter per meter persegi per bulan. Disamping itu, sistem ini menjadi alternatif usaha yang menjanjikan bagi masyarakat.

"Sesuai arahan pak Dirjen, saat ini balai akan mulai membuat beberapa percontohan di beberapa daerah. Ini dimaksudkan sebagai upaya memperkenalkan inovasi ini di kalangan masyarakat, sehingga ke depan akan mampu diadopsi secara massal, khususnya di sentra-sentra perbenihan," jelas Supriyadi.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6373 seconds (0.1#10.140)