Investasi Meningkat, CORE: Belum Tunjukkan Ekonomi Membaik
A
A
A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi sepanjang tahun 2019 menapai Rp809,6 triliun. Angka itu 102,2% dari target investasi 2019 yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp792 triliun.
Realiasi investasi itu juga lebih tinggi dibandingkan tahun 2018 yang sebesar Rp721,3 triliun. Pada periode tersebut, realiasi investasi tercatat hanya 94,3% dari target yang sebesar Rp765 triliun.
(Baca Juga: Lampaui Target, Realisasi Investasi 2019 Tembus Rp809,6 Triliun)
Meski terjadi perbaikan, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan bahwa peningkatan itu belum dapat diartikan bahwa ekonomi Indonesia membaik.
Investasi, kata dia, hanya salah satu indikator ekonomi. Dengan investasi yang meningkat, imbuh dia, memang ada peluang ekonomi bisa tumbuh lebih tinggi.
"Tapi masih bergantung kepada faktor-faktor lainnya, terutama konsumsi. Oleh karena itu mengejar investasi saja tidak cukup," ujar Piter saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Sebagai informasi, realisasi investasi di tahun 2019 ditopang oleh investasi langsung dari asing (PMA) yang menyumbang 52,3% dari total investasi. Sedangkan investasi dari dalam negeri (PMDN) tercatat menyumbang 47,7% dari total investasi.
Secara terinci, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tercatat sebesar Rp386,5 triliun, atau setara 125,4% dari target Rp208,3 triliun. Sementara Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp423,1 triliun atau hanya 87,5% dari target Rp483,7 triliun.
Adapun untuk realisasi investasi kuartal IV/2019, tercatat sebesar Rp208,3 triliun. Terdiri dari capaian PMDN sebesar Rp103 triliun dan PMA sebesar Rp105,3 triliun. Realiasi di kuartal IV/2019 tersebut naik 12% bila dibandingkan dengan periode kuartal IV/2018 yang sebesar Rp185,9 triliun.
Realiasi investasi itu juga lebih tinggi dibandingkan tahun 2018 yang sebesar Rp721,3 triliun. Pada periode tersebut, realiasi investasi tercatat hanya 94,3% dari target yang sebesar Rp765 triliun.
(Baca Juga: Lampaui Target, Realisasi Investasi 2019 Tembus Rp809,6 Triliun)
Meski terjadi perbaikan, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan bahwa peningkatan itu belum dapat diartikan bahwa ekonomi Indonesia membaik.
Investasi, kata dia, hanya salah satu indikator ekonomi. Dengan investasi yang meningkat, imbuh dia, memang ada peluang ekonomi bisa tumbuh lebih tinggi.
"Tapi masih bergantung kepada faktor-faktor lainnya, terutama konsumsi. Oleh karena itu mengejar investasi saja tidak cukup," ujar Piter saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Sebagai informasi, realisasi investasi di tahun 2019 ditopang oleh investasi langsung dari asing (PMA) yang menyumbang 52,3% dari total investasi. Sedangkan investasi dari dalam negeri (PMDN) tercatat menyumbang 47,7% dari total investasi.
Secara terinci, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tercatat sebesar Rp386,5 triliun, atau setara 125,4% dari target Rp208,3 triliun. Sementara Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp423,1 triliun atau hanya 87,5% dari target Rp483,7 triliun.
Adapun untuk realisasi investasi kuartal IV/2019, tercatat sebesar Rp208,3 triliun. Terdiri dari capaian PMDN sebesar Rp103 triliun dan PMA sebesar Rp105,3 triliun. Realiasi di kuartal IV/2019 tersebut naik 12% bila dibandingkan dengan periode kuartal IV/2018 yang sebesar Rp185,9 triliun.
(fjo)