Lampaui Target, Realisasi Investasi 2019 Tembus Rp809,6 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat data realisasi investasi periode triwulan IV/2019 (Oktober-Desember) sebesar Rp208,3 triliun, meningkat 12% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018.
Dengan capaian tersebut, maka total realisasi investasi sepanjang tahun 2019 (Januari-Desember) yaitu sebesar Rp809,6 triliun, atau 102,2% dari target realisasi investasi tahun 2019 sebesar Rp792 triliun.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, realisasi investasi secara keseluruhan melampaui target. Peningkatan realisasi investasi di tahun 2019 ini memperteguh komitmen BKPM untuk terus mengawal dan mengeksekusi investasi yang ada, sesuai dengan amanat Presiden Jokowi.
"Artinya, ekonomi domestik kita, para pengusaha semakin yakin. Apalagi isu politik sudah berakhir," ujarnya di Kantor BKPM, Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Secara terinci, sepanjang tahun 2019 (Januari-Desember), total realisasi investasi mencapai Rp809,6 triliun yang terdiri dari realisasi investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp386,5 triliun (47,7%) dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp423,1 triliun (52,3%). Sebaran investasi tersebut berlokasi di Pulau Jawa sebesar Rp434,6 triliun (53,7%) dan di luar Pulau Jawa sebesar Rp375 triliun (46,3%).
Provinsi dengan nilai realisasi investasi (PMDN & PMA) terbesar sepanjang tahun 2019, yaitu Jawa Barat sebesar Rp137,5 triliun (17%), diikuti oleh DKI Jakarta Rp123,9 triliun (15,3%); Jawa Tengah Rp59,5 triliun (7,3%); Jawa Timur Rp58,5 triliun (7,2%); dan Banten Rp48,7 triliun (6%).
"Realisasi investasi di luar Pulau Jawa dan Pulau Jawa hampir sama. Fokus investor dalam merealisasikan investasi di Indonesia tidak lagi menjadikan pulau Jawa sebagai alternatif. Infrastruktur di luar Pulau Jawa semakin membaik, sekalipun tidak sebaik di Pulau Jawa," jelas Bahlil.
Selama periode Januari-Desember 2019, Singapura masih menjadi negara asal investasi terbesar di Indonesia, yaitu dengan nilai investasi sebesar USD6,5 miliar (23,1%); selanjutnya China USD4,7 miliar (16,8%); Jepang USD4,3 miliar (15,3%); Hong Kong USD2,9 miliar (10,2%); dan Belanda USD2,6 miliar (9,2%).
Sektor investasi yang dengan nilai realisasi terbesar pada tahun 2019, yaitu transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp139 triliun (17,2%); listrik, gas, dan air Rp126 triliun (15,6%); perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp71,1 triliun (8,8%); industri logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatannya USD61,6 triliun (7,6%); serta pertambangan Rp59,5 triliun (7,4%).
Dengan capaian tersebut, maka total realisasi investasi sepanjang tahun 2019 (Januari-Desember) yaitu sebesar Rp809,6 triliun, atau 102,2% dari target realisasi investasi tahun 2019 sebesar Rp792 triliun.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, realisasi investasi secara keseluruhan melampaui target. Peningkatan realisasi investasi di tahun 2019 ini memperteguh komitmen BKPM untuk terus mengawal dan mengeksekusi investasi yang ada, sesuai dengan amanat Presiden Jokowi.
"Artinya, ekonomi domestik kita, para pengusaha semakin yakin. Apalagi isu politik sudah berakhir," ujarnya di Kantor BKPM, Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Secara terinci, sepanjang tahun 2019 (Januari-Desember), total realisasi investasi mencapai Rp809,6 triliun yang terdiri dari realisasi investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp386,5 triliun (47,7%) dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp423,1 triliun (52,3%). Sebaran investasi tersebut berlokasi di Pulau Jawa sebesar Rp434,6 triliun (53,7%) dan di luar Pulau Jawa sebesar Rp375 triliun (46,3%).
Provinsi dengan nilai realisasi investasi (PMDN & PMA) terbesar sepanjang tahun 2019, yaitu Jawa Barat sebesar Rp137,5 triliun (17%), diikuti oleh DKI Jakarta Rp123,9 triliun (15,3%); Jawa Tengah Rp59,5 triliun (7,3%); Jawa Timur Rp58,5 triliun (7,2%); dan Banten Rp48,7 triliun (6%).
"Realisasi investasi di luar Pulau Jawa dan Pulau Jawa hampir sama. Fokus investor dalam merealisasikan investasi di Indonesia tidak lagi menjadikan pulau Jawa sebagai alternatif. Infrastruktur di luar Pulau Jawa semakin membaik, sekalipun tidak sebaik di Pulau Jawa," jelas Bahlil.
Selama periode Januari-Desember 2019, Singapura masih menjadi negara asal investasi terbesar di Indonesia, yaitu dengan nilai investasi sebesar USD6,5 miliar (23,1%); selanjutnya China USD4,7 miliar (16,8%); Jepang USD4,3 miliar (15,3%); Hong Kong USD2,9 miliar (10,2%); dan Belanda USD2,6 miliar (9,2%).
Sektor investasi yang dengan nilai realisasi terbesar pada tahun 2019, yaitu transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp139 triliun (17,2%); listrik, gas, dan air Rp126 triliun (15,6%); perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp71,1 triliun (8,8%); industri logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatannya USD61,6 triliun (7,6%); serta pertambangan Rp59,5 triliun (7,4%).
(fjo)