Gubernur BI Yakinkan Investor untuk Berinvestasi di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini bahwa saat ini adalah kesempatan yang baik untuk melakukan investasi di Indonesia. Hal ini didasari oleh kondisi Indonesia yang semakin baik, ketahanan Indonesia semakin kuat, stabilitas ekonomi nasional terjaga, dan momentum pertumbuhan berlanjut di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Perry menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara pada acara Visionary Talk sebagai rangkaian acara Annual Investment Forum 2020 yang diadakan di Bali pada hari ini (30/1).
"Indonesia mampu menjadi salah satu performer terbaik di Asia dalam mempertahankan stabilitas ekonomi selama tahun 2019," ujar Perry dalam keterangan yang diterima SINDOnews di Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Perry juga menyampaikan bahwa salah satu kunci dalam memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia adalah melalui bauran kebijakan. Di tengah pelemahan ekonomi global yang masih berlanjut, bauran kebijakan Bank Indonesia yang akomodatif akan dilanjutkan pada tahun 2020. "Seluruh instrumen bauran kebijakan Bank Indonesia diarahkan untuk mendukung momentum pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
Menurut dia, suku bunga kebijakan moneter diturunkan, likuiditas dikendorkan, dan stabilisasi nilai tukar Rupiah dilakukan. Pelonggaran kebijakan makroprudensial juga kembali ditempuh.
"Bauran kebijakan moneter dan makroprudensial akomodatif ini ditujukan untuk meningkatkan intermediasi perbankan dan pembiayaan ekonomi lainnya dari sisi penawaran maupun permintaan," jelasnya.
Dia menambahkan, kebijakan akomodatif juga terus ditempuh di bidang sistem pembayaran yang difokuskan pada penguatan instrumen dan infrastruktur publik berbasis digital, termasuk implementasi QR Indonesia Standard (QRIS).
"Kebijakan terkait pendalaman pasar keuangan, dan pengembangan ekonomi keuangan syariah juga terus dilakukan untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi," tandasnya.
Annual Investment Forum 2020 merupakan acara yang diadakan secara rutin setiap tahun oleh Bank Indonesia. Acara ini juga dirangkaikan dengan acara seminar internasional yang menghadirkan pembicara yang berasal dari kalangan ekonom, pengelola investasi perbankan, pengelola aset global serta bank sentral dari berbagai negara.
Perry menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara pada acara Visionary Talk sebagai rangkaian acara Annual Investment Forum 2020 yang diadakan di Bali pada hari ini (30/1).
"Indonesia mampu menjadi salah satu performer terbaik di Asia dalam mempertahankan stabilitas ekonomi selama tahun 2019," ujar Perry dalam keterangan yang diterima SINDOnews di Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Perry juga menyampaikan bahwa salah satu kunci dalam memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia adalah melalui bauran kebijakan. Di tengah pelemahan ekonomi global yang masih berlanjut, bauran kebijakan Bank Indonesia yang akomodatif akan dilanjutkan pada tahun 2020. "Seluruh instrumen bauran kebijakan Bank Indonesia diarahkan untuk mendukung momentum pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
Menurut dia, suku bunga kebijakan moneter diturunkan, likuiditas dikendorkan, dan stabilisasi nilai tukar Rupiah dilakukan. Pelonggaran kebijakan makroprudensial juga kembali ditempuh.
"Bauran kebijakan moneter dan makroprudensial akomodatif ini ditujukan untuk meningkatkan intermediasi perbankan dan pembiayaan ekonomi lainnya dari sisi penawaran maupun permintaan," jelasnya.
Dia menambahkan, kebijakan akomodatif juga terus ditempuh di bidang sistem pembayaran yang difokuskan pada penguatan instrumen dan infrastruktur publik berbasis digital, termasuk implementasi QR Indonesia Standard (QRIS).
"Kebijakan terkait pendalaman pasar keuangan, dan pengembangan ekonomi keuangan syariah juga terus dilakukan untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi," tandasnya.
Annual Investment Forum 2020 merupakan acara yang diadakan secara rutin setiap tahun oleh Bank Indonesia. Acara ini juga dirangkaikan dengan acara seminar internasional yang menghadirkan pembicara yang berasal dari kalangan ekonom, pengelola investasi perbankan, pengelola aset global serta bank sentral dari berbagai negara.
(ind)