BI: Penghentian Impor Bawang Putih Tidak Akan Berpengaruh ke Inflasi
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah menghentikan impor sejumlah produk asal China akibat wabah virus corona, demi mencegah virus berbahaya tersebut masuk ke Indonesia. Akibat penghentian, harga bawang putih yang selama ini banyak diimpor dari China melonjak di pasar. Dari semula Rp30.000 per kilogram menjadi Rp70.000 per kilogram.
Sebagai informasi, data BPS menyebut realisasi impor bawang putih dari China ke Indonesia pada 2019, mencapai 465,34 ribu ton atau senilai USD529,97 juta. Sebanyak 90% bawang putih impor berasal dari China.
Terkait ini, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo, mengatakan pihaknya akan terus mengamati penghentian impor bawang putih dari China. "Kebijakan impor khususnya impor komoditi dari China terus akan kami amati," ujarnya dalam keterangan yang diterima, Minggu (9/2/2020).
Meski demikian, BI menilai penghentian impor bawang tersebut tidak akan berdampak signifikan terhadap inflasi.
Catatan BI, inflasi hingga minggu pertama Februari 2020 sebesar 0,23% secara bulanan. Adapun inflasi secara tahunan mencapai 2,94%. Angka inflasi tersebut meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,68%.
Indikator penyebab inflasi masih didominasi komoditas harga pangan, yaitu cabai, bawang, rokok dan minyak goreng. Kendati tetap terjaga, BI tetap memperkirakan inflasi hingga akhir tahun sebesar 3% plus minus 1%.
Sebagai informasi, data BPS menyebut realisasi impor bawang putih dari China ke Indonesia pada 2019, mencapai 465,34 ribu ton atau senilai USD529,97 juta. Sebanyak 90% bawang putih impor berasal dari China.
Terkait ini, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo, mengatakan pihaknya akan terus mengamati penghentian impor bawang putih dari China. "Kebijakan impor khususnya impor komoditi dari China terus akan kami amati," ujarnya dalam keterangan yang diterima, Minggu (9/2/2020).
Meski demikian, BI menilai penghentian impor bawang tersebut tidak akan berdampak signifikan terhadap inflasi.
Catatan BI, inflasi hingga minggu pertama Februari 2020 sebesar 0,23% secara bulanan. Adapun inflasi secara tahunan mencapai 2,94%. Angka inflasi tersebut meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,68%.
Indikator penyebab inflasi masih didominasi komoditas harga pangan, yaitu cabai, bawang, rokok dan minyak goreng. Kendati tetap terjaga, BI tetap memperkirakan inflasi hingga akhir tahun sebesar 3% plus minus 1%.
(ven)