Waspada Corona di Singapura, CORE: Arus Perdagangan Akan Terganggu
A
A
A
JAKARTA - Singapura menaikkan status kewaspadaan virus corona dari kuning menjadi oranye yang menandakan penyebaran virus corona sangat serius dan berdampak luas pada kesehatan publik.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal, mengatakan Indonesia banyak bergantung pada Singapura dari sisi perdagangan dan investasi. Dengan naiknya status waspada Singapura maka akan berdampak pada arus perdagangan Indonesia.
"Hampir seluruh perdagangan kita melalui Singapura. Jadi otomatis kalau mereka aktivitasnya banyak yang freezing, dari sisi arus perdagangan akan mengganggu kita meski kita tidak mengimpor dari Singapura," ujarnya di Jakarta, Selasa (11/2/2020).
Menurut Faisal, Indonesia perlu memperkuat sistem logistik dengan mencari jalur alternatif selain Singapura. "Kita harus memperbaiki sisi logistik supaya Indonesia bisa langsung melayani ekspor impor secara langsung," ungkapnya.
Faisal menuturkan, meningkatkan status waspada Singapura memang berasal dari China sehingga berdampak pula pada pertumbuhan ekonomi Singapura.
"Jadi (wabah corona) yang secara keseluruhan berdampak ke China sudah berdampak juga ke Singapura. Bila ekonomi China melambat 1%, itu dampaknya ke kita 0,1%-0,2%," jelasnya.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal, mengatakan Indonesia banyak bergantung pada Singapura dari sisi perdagangan dan investasi. Dengan naiknya status waspada Singapura maka akan berdampak pada arus perdagangan Indonesia.
"Hampir seluruh perdagangan kita melalui Singapura. Jadi otomatis kalau mereka aktivitasnya banyak yang freezing, dari sisi arus perdagangan akan mengganggu kita meski kita tidak mengimpor dari Singapura," ujarnya di Jakarta, Selasa (11/2/2020).
Menurut Faisal, Indonesia perlu memperkuat sistem logistik dengan mencari jalur alternatif selain Singapura. "Kita harus memperbaiki sisi logistik supaya Indonesia bisa langsung melayani ekspor impor secara langsung," ungkapnya.
Faisal menuturkan, meningkatkan status waspada Singapura memang berasal dari China sehingga berdampak pula pada pertumbuhan ekonomi Singapura.
"Jadi (wabah corona) yang secara keseluruhan berdampak ke China sudah berdampak juga ke Singapura. Bila ekonomi China melambat 1%, itu dampaknya ke kita 0,1%-0,2%," jelasnya.
(ven)