Harga Properti Residensial Masih Akan Tumbuh Terbatas di Triwulan I/2020
A
A
A
JAKARTA - Harga properti residensial tumbuh terbatas pada triwulan IV-2019 dan diprakirakan berlanjut pada triwulan I-2020. Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan IV 2019 menurut data Bank Indonesia (BI) tumbuh 0,30% (qtq) atau lebih rendah dibandingkan 0,50% (qtq) pada triwulan sebelumnya.
"Pada triwulan I 2020, pertumbuhan IHPR diprakirakan meningkat terbatas menjadi 0,43% (qtq)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko di Jakarta, Rabu (12/2/2020).
Di tengah kenaikan harga yang terbatas, penjualan properti residensial pada triwulan IV-2019 mengalami penurunan. Hasil survei harga properti residensial mengindikasikan penjualan properti residensial kembali turun 16,33% (qtq), setelah triwulan sebelumnya tumbuh 16,18% (qtq).
Penurunan penjualan rumah tersebut terjadi pada seluruh tipe rumah.Dia melanjutkan, hasil survei juga menunjukkan bahwa pengembang masih mengandalkan dana internal perusahaan sebagai sumber pembiayaan utama proyek perumahan.
Hal tersebut tercermin dari porsi penggunaan dana internal developer yang mencapai 58,80%. "Sementara itu, mayoritas responden (71,88%) melakukan pembelian rumah dengan menggunakan sumber pembiayaan dari fasilitas KPR perbankan," ungkap dia.
"Pada triwulan I 2020, pertumbuhan IHPR diprakirakan meningkat terbatas menjadi 0,43% (qtq)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko di Jakarta, Rabu (12/2/2020).
Di tengah kenaikan harga yang terbatas, penjualan properti residensial pada triwulan IV-2019 mengalami penurunan. Hasil survei harga properti residensial mengindikasikan penjualan properti residensial kembali turun 16,33% (qtq), setelah triwulan sebelumnya tumbuh 16,18% (qtq).
Penurunan penjualan rumah tersebut terjadi pada seluruh tipe rumah.Dia melanjutkan, hasil survei juga menunjukkan bahwa pengembang masih mengandalkan dana internal perusahaan sebagai sumber pembiayaan utama proyek perumahan.
Hal tersebut tercermin dari porsi penggunaan dana internal developer yang mencapai 58,80%. "Sementara itu, mayoritas responden (71,88%) melakukan pembelian rumah dengan menggunakan sumber pembiayaan dari fasilitas KPR perbankan," ungkap dia.
(akr)