Harga Minyak Dunia Terdongkrak di Tengah Rencana Genjot Pemangkasan Produksi

Kamis, 13 Februari 2020 - 11:43 WIB
Harga Minyak Dunia Terdongkrak...
Harga Minyak Dunia Terdongkrak di Tengah Rencana Genjot Pemangkasan Produksi
A A A
SEOUL - Harga minyak mentah dunia terdongkrak naik untuk menandai tren positif dalam tiga hari beruntun di tengah harapan penyebaran virus corona melambat. Sementara itu para produsen utama cenderung bakal memangkas produksi mereka lebih dalam untuk mengimbangi penurunan permintaan yang disebabkan oleh wabah virus corona di China sebagai konsumen minyak mentah terbesar kedua di dunia.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (13/2/2020) harga minyak mentah Brent mengalami penguatan hingga 17 sen yang setara 0,3% menjadi USD55,96 per barel pada pukul 02.17 GMT. Sementara harga minyak mentah berjangka AS yakni West Texas Intermediate (WTI) terkerek naik sebesar 29 sen atau 0,6% menjadi USD51,46/barel.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia, yang dikenal sebagai OPEC + direkomendasikan minggu lalu bakal menambah jumlah pengurangan produksi sebesar 600.000 barel per hari (BPD). Dimana untuk saat ini tercatat pengurangan produksi OPEC mencapai 1.700.000 bpd untuk mengimbangi permintaan yang tergerus virus.

Selanjutnya OPEC merilis ramalan 2020 untuk permintaan minyak mentah 200.000 bpd, dengan harapan mendorongan OPEC + akan memberlakukan pemangkasan produksi lebih dini. Sedangkan Pemerintah Rusia belum mengumumkan pernyataan yang jelas apakah bakal mendukung pengurangan produksi lebih dalam, akan tetapi mayoritas perusahaan minyak Rusia ingin kebijakan penurunan produksi diperpanjang hingga kuartal kedua.

"Harga minyak terangkat saat OPEC menunggu tanggapan resmi dari Rusia mengenai usulan pemotongan produksi," ujar Kepala Strategi Pasar AxiCorp Stephen Innes dalam sebuah catatan.

Brent dan WTI sendiri tercatat telah jatuh lebih dari 20% sepanjang 2020 dari posisi puncak di bulan Januari. Kontrak telah meningkat lebih dari 3% pada hari Rabu seiring melambatnya penyebaran virus corona untuk mendorong harapan pemulihan permintaan dari China.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1248 seconds (0.1#10.140)