Jelang Rilis Data Ekonomi Asia, Harga Minyak Naik Tipis

Senin, 17 Februari 2020 - 10:08 WIB
Jelang Rilis Data Ekonomi...
Jelang Rilis Data Ekonomi Asia, Harga Minyak Naik Tipis
A A A
SINGAPURA - Harga minyak dunia naik tipis pada awal pekan ini seiring investor bersiap untuk data ekonomi Asia yang akan dirilis minggu ini, yang mestinya memberikan bacaan tentang bagaimana dampak epidemi virus corona telah mempengaruhi permintaan minyak.

Minyak mentah Brent LCOc1 tercatat berada di USD56,99 per barel, turun USD33 sen setelah naik 5,2% minggu lalu, kenaikan mingguan terbesar sejak September 2019. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) CLc1 turun USD13 sen menjadi USD51,92 per barel, setelah naik 3,4% minggu lalu.

Kenaikan mingguan ini, yang pertama sejak awal Januari, didorong oleh harapan bahwa langkah-langkah stimulus yang diambil oleh China untuk mendukung ekonominya di tengah wabah virus corfona dapat mengarah pada pemulihan permintaan minyak di negara pengimpor terbesar di dunia tersebut.

Tetapi, Badan Energi Internasional (IEA) menyatakan bahwa virus itu sudah menyebabkan penurunan permintaan minyak sebesar 435.000 barel per hari (bph) pada kuartal pertama ini, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Analis di Capital Economics mengatakan pada akhir pekan lalu bahwa terlalu dini untuk mulai menilai dampak ekonomi jangka panjang dari epidemi corona.

"Perhatian akan diberikan (minggu ini) pada kisaran PMI manufaktur (indeks manajer pembelian) untuk Februari, terutama yang di Asia, karena ini akan memberikan indikasi awal tentang seberapa signifikan virus mempengaruhi rantai pasokan manufaktur global," ungkap Capital Economics seperti dikutip Reuters, Senin (17/2/2020).

Capital Economics memperkirakan data akan menunjukkan pelemahan. Tetapi, jika data yang ada lebih baik dari perkiraan, maka harga komoditas industri diyakini akan menunjukkan kenaikan lebih lanjut.

Investor juga mengantisipasi bahwa Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, termasuk Rusia, akan menyetujui proposal untuk memperdalam pengurangan produksi dalam upaya memperketat pasokan global dan mendukung harga minyak.

Grup yang juga dikenal sebagai OPEC + ini memiliki perjanjian untuk memangkas produksi minyak sebesar 2,1 juta barel per hari hingga akhir Maret.

Komite teknis telah merekomendasikan kelompok tersebut mengurangi produksi hingga 600.000 barel per hari lainnya karena dampak dari virus corona pada permintaan minyak China.
(fjo)
Berita Terkait
Harga Minyak Dunia Ambruk...
Harga Minyak Dunia Ambruk 2% di Tengah Lonjakan Kasus Baru Corona
Harga Minyak Dunia Mengering...
Harga Minyak Dunia 'Mengering' Imbas Corona Amerika
Masih Dibayangi Corona,...
Masih Dibayangi Corona, Harga Minyak Dunia Tergelincir
Harga Minyak Naik Tipis...
Harga Minyak Naik Tipis Seiring Kembali Meningkatnya Kasus Corona
Dibayangi Varian Virus...
Dibayangi Varian Virus Corona Baru, Harga Minyak Masih Tiarap di 2021
Harga Minyak Dunia Anjlok...
Harga Minyak Dunia Anjlok Saat Kasus Baru Corona Meningkat di AS
Berita Terkini
PLN Indonesia Power...
PLN Indonesia Power Siap Tingkatkan Kapasitas SPBU Hidrogen Senayan
24 menit yang lalu
Ramalan BI: Ekonomi...
Ramalan BI: Ekonomi RI di 2025 Tumbuh Melambat di Kisaran 4,7-5,5 Persen
41 menit yang lalu
Zona Niaga Terbaru Dukung...
Zona Niaga Terbaru Dukung Ekosistem Kota Mandiri di Tangerang
1 jam yang lalu
Prabowo: Kalau Pangan...
Prabowo: Kalau Pangan Aman, Nggak Usah Takut Saham Naik Turun
1 jam yang lalu
3 Tahun Berturut-turut...
3 Tahun Berturut-turut Pertumbuhan Ekonomi Negara Eropa Ini Nol Persen
1 jam yang lalu
BUMN hingga TNI-Polri...
BUMN hingga TNI-Polri Bangun Gudang Penyimpanan Beras, Prabowo Siapkan Biaya Khusus
1 jam yang lalu
Infografis
Israel Balas Serang...
Israel Balas Serang Iran, Harga Emas dan Minyak Dunia Meroket
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved