LPS Proyeksi Kredit Tumbuh 10,4% di tahun 2020
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksikan laju pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan kredit akan cenderung lebih seimbang. Hal ini sejalan dengan strategi perbankan untuk menjaga kualitas aset dan memperbaiki profitabilitas.
Direktur Grup Surveilans dan Stabilitas Sistem Keuangan LPS Priyantina mengatakan, laju pertumbuhan DPK dan kredit cenderung lebih seimbang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan upaya bank untuk menjaga kualitas kredit.
"Kinerja kredit dan DPK di awal tahun diperkirakan belum akan tinggi, sementara ekspansi kredit diperkirakan masih akan berasal dari bank besar mempertimbangkan cakupan debitur yang dimiliki dan kondisi credit at risk yang lebih manageable," kata Priyantina di Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Priyantina memperkirakan pertumbuhan kredit dan DPK sepanjang tahun ini akan berada dalam fase konsolidasi dengan level pertumbuhan maksimal untuk kredit sebesar 10,4% dan 7,8% untuk DPK hingga akhir tahun.
"Sepanjang tahun 2020 diperkirakan akan berada dalam fase konsolidasi dengan level pertumbuhan maksimal untuk kredit sebesar 10,4% dan 7,8% untuk DPK hingga akhir tahun 2020," katanya.
Sebelumnya, kinerja penyaluran kredit perbankan hingga akhir Desember 2019 tercatat tumbuh sebesar 6,08% secara tahunan atau year-on-year (y/y), sementara DPK tumbuh 6,54% secara y/y.
Capaian pertumbuhan kredit ini menurun dibandingkan kinerja tahun lalu yang mencapai 11,75% namun cukup stabil untuk DPK yang pada tahun lalu tumbuh 6,45%.
Capaian kredit dan DPK pada akhir tahun tersebut mendorong peningkatan LDR perbankan ke level 93,64% dibanding bulan sebelumnya yang berada di level 92,88%. Naiknya LDR ini masih sejalan dengan pola akhir tahun yang cenderung naik mengikuti ekspansi kredit.
Direktur Grup Surveilans dan Stabilitas Sistem Keuangan LPS Priyantina mengatakan, laju pertumbuhan DPK dan kredit cenderung lebih seimbang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan upaya bank untuk menjaga kualitas kredit.
"Kinerja kredit dan DPK di awal tahun diperkirakan belum akan tinggi, sementara ekspansi kredit diperkirakan masih akan berasal dari bank besar mempertimbangkan cakupan debitur yang dimiliki dan kondisi credit at risk yang lebih manageable," kata Priyantina di Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Priyantina memperkirakan pertumbuhan kredit dan DPK sepanjang tahun ini akan berada dalam fase konsolidasi dengan level pertumbuhan maksimal untuk kredit sebesar 10,4% dan 7,8% untuk DPK hingga akhir tahun.
"Sepanjang tahun 2020 diperkirakan akan berada dalam fase konsolidasi dengan level pertumbuhan maksimal untuk kredit sebesar 10,4% dan 7,8% untuk DPK hingga akhir tahun 2020," katanya.
Sebelumnya, kinerja penyaluran kredit perbankan hingga akhir Desember 2019 tercatat tumbuh sebesar 6,08% secara tahunan atau year-on-year (y/y), sementara DPK tumbuh 6,54% secara y/y.
Capaian pertumbuhan kredit ini menurun dibandingkan kinerja tahun lalu yang mencapai 11,75% namun cukup stabil untuk DPK yang pada tahun lalu tumbuh 6,45%.
Capaian kredit dan DPK pada akhir tahun tersebut mendorong peningkatan LDR perbankan ke level 93,64% dibanding bulan sebelumnya yang berada di level 92,88%. Naiknya LDR ini masih sejalan dengan pola akhir tahun yang cenderung naik mengikuti ekspansi kredit.
(ind)