Ventilasi yang Baik Jaga Kestabilan Udara di Gedung Bertingkat

Rabu, 19 Februari 2020 - 09:15 WIB
Ventilasi yang Baik Jaga Kestabilan Udara di Gedung Bertingkat
Ventilasi yang Baik Jaga Kestabilan Udara di Gedung Bertingkat
A A A
JAKARTA - Membangun gedung bertingkat tinggi bukanlah pekerjaan mudah dan cepat. Bahkan, dalam mendesainnya pun terdapat banyak hal yang harus dipertimbangkan dengan saksama dan teliti.

Selain itu perlu adanya koordinasi dan komunikasi yang baik antara pengembang, konsultan, dan kontraktor yang bersangkutan. Hal itu guna memastikan suatu gedung bertingkat tinggi memiliki usia pakai yang panjang dan juga untuk memastikan kenyamanan dari penggunanya.

Terdapat banyak hal yang harus dipertimbangkan pada saat melakukan desain gedung bertingkat tinggi. Salah satunya adalah sistem ventilasi dari sistem heating, ventilation, and air conditioning (HVAC) untuk memastikan dalam gedung terdapat sirkulasi udara yang baik.

Menurut Edbert, engineer PT Simtex Mechatronic Indojaya, pada saat melakukan proses desain suatu sistem, proses pemilihan peralatan harus dilakukan secara saksama dan teliti. Contohnya adalah fan blower yang terdiri dari fan untuk suplai udara dan fan untuk membuang udara. Hal ini untuk memastikan agar peralatan yang akan digunakan pada sistem tersebut sesuai dengan kebutuhan.

Dia menambahkan, pada saat melakukan desain, fan supply juga harus diperhatikan dengan teliti. Jangan hanya terfokus pada fan exhaust. Udara yang masuk ke dalam ruangan harus diperhatikan karena sistem ventilasi yang baik bukan hanya membuang udara kotor keluar dan kemudian selesai begitu saja.

“Salah satu aspek yang harus diperhatikan pada saat mendesain dan membangun sistem ventilasi adalah arah pergerakan dari udara itu sendiri. Secara ideal, udara yang masuk ke dalam ruangan harus dapat menggantikan udara kotor sehingga kestabilan udara bersih dapat selalu dijaga,” ujar Edbert kepada KORAN SINDO.

Dia menyebutkan, untuk beberapa lokasi di gedung, udara yang masuk ke dalam ruangan itu akan lebih baik apabila lebih besar kapasitasnya dari udara yang dibuang keluar. Hal ini untuk menciptakan suatu kondisi yang dikenal dengan istilah positive pressure atau tekanan positif.

Menurut dia, tekanan positif adalah suatu kondisi tekanan udara di dalam ruangan lebih besar dari tekanan udara di luar sehingga udara dari luar tidak bisa masuk ke dalam ruangan melalui celah atau bukaan pintu, baik dari luar maupun dari ruangan lain. Contohnya ruang tunggu sopir yang terletak dekat dengan parkiran mobil. Parkiran mobil memiliki udara yang kurang baik apabila terhirup manusia karena gas monoksida yang dibuang mobil dan gas tersebut dapat masuk ke dalam ruangan. Karena itu, di ruang tunggu parkir yang terletak dekat dengan tempat parkir perlu untuk didesain dengan kondisi positive pressure.

“Kemudian, tentu udara yang masuk ke dalam gedung melalui fan supply udara akan lebih baik apabila melalui proses filtrasi terlebih dahulu. Hal ini untuk mencegah agar partikel yang tidak diinginkan tidak masuk ke dalam gedung. Selain itu, fan supply juga harus diletakkan di tempat yang memiliki kadar udara lebih bersih. Contoh di daerah dekat taman,” kata Edbert.

Dia menegaskan, apabila tekanan udara di dalam ruangan lebih kecil daripada tekanan udara di luar, hal ini adalah suatu kondisi yang dikenal dengan istilah negative pressure atau tekanan negatif. Kondisi ini kurang baik untuk beberapa lokasi karena kondisi tekanan negatif akan menyebabkan udara di luar masuk ke dalam melalui celah atau bukaan pintu. Namun, bukan berarti seluruh lokasi di gedung tidak cocok untuk menggunakan kondisi ini.

Ada beberapa lokasi yang lebih baik menggunakan kondisi negative pressure, misalnya toilet. Lokasi ini akan lebih baik menggunakan negative pressure karena apabila tekanan di dalam lebih besar dari tekanan di luar, maka bau tidak sedap dari toilet dapat merambat ke ruangan lain. Alhasil, di beberapa lokasi ini akan lebih baik untuk menggunakan kondisi negative pressure. Oleh karena itu, proses desain ventilasi harus dilakukan dengan teliti dan saksama. (M Ridwan)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5816 seconds (0.1#10.140)