Ekspor AC ke Nigeria, Industri Elektronik Jebol Pasar Nontradisional
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memacu industri elektronik di dalam negeri untuk memperluas pasar ekspornya, termasuk ke negara-negara nontradisional. Langkah strategis ini sejalan dengan tekad pemerintah untuk segera memperbaiki defisit neraca perdagangan sehingga dapat memperkuat struktur perekonomian nasional.
"Kegiatan ekspor diyakini membawa dampak positif bagi perekonomian negara. Oleh karena itu, perlu upaya peningkatan kapasitas dan kapabilitas di sektor industri," kata Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin R Janu Suryanto di Jakarta, Rabu (19/2/2020).
Janu menyampaikan, Kemenperin selaku pembina industri memberikan apresiasi kepada PT PMI yang telah merealisasikan komitmennya untuk memperluas pasar ekspor dan terus menambah negara tujuan baru pengapalannya, terutama terhadap produk AC. Ini menandakan bahwa produksi industri Tanah Air sudah mampu kompetitif di kancah internasional.
"Berkembangnya bisnis AC yang dapat bersaing di pasar global dan bisa masuk ke pasar nontradisional, juga menunjukkan komitmen PT PMI untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi AC di kawasan ASEAN," paparnya.
Perlu diketahui, PT PMI telah berhasil merelokasi produksi AC tipe 2 PK dan 2,5 PK dari Malaysia pada tahun lalu. Produk AC yang diekspor ke Nigeria adalah jenis 1 PK hingga 1,5 PK dan 2 PK yang berbasis refrigeran R32.
"Pemerintah meminta perusahaan yang mempunyai nilai impor tinggi, segera melokalisasi pabriknya di Indonesia, tidak impor dalam kondisi utuh," tegas Janu. Pemerintah juga tengah menarik investasi khususnya sektor industri penghasil produk substitusi impor.
Direktur PT PMI Daniel Suhardiman mengatakan, Panasonic Gobel akan terus menjalankan misi untuk berkontribusi bagi Indonesia, yang dilakukan dengan pengembangan usaha di dalam negeri melalui peningkatan produksi dan penjualan produk-produknya. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas serta secara aktif melakukan ekspansi pasar ekspor.
"Tentunya ekspor ini menjadi suatu kabar yang membanggakan, selain dapat menambah devisa negara, produk AC yang kami ekspor ini juga menggunakan merek Panasonic dan tercantum buatan Indonesia," ujarnya. Menurut Daniel, ekspor ke Nigeria ini dapat menjadi momentum untuk membuka pintu pasar di Afrika.
"Kegiatan ekspor diyakini membawa dampak positif bagi perekonomian negara. Oleh karena itu, perlu upaya peningkatan kapasitas dan kapabilitas di sektor industri," kata Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin R Janu Suryanto di Jakarta, Rabu (19/2/2020).
Janu menyampaikan, Kemenperin selaku pembina industri memberikan apresiasi kepada PT PMI yang telah merealisasikan komitmennya untuk memperluas pasar ekspor dan terus menambah negara tujuan baru pengapalannya, terutama terhadap produk AC. Ini menandakan bahwa produksi industri Tanah Air sudah mampu kompetitif di kancah internasional.
"Berkembangnya bisnis AC yang dapat bersaing di pasar global dan bisa masuk ke pasar nontradisional, juga menunjukkan komitmen PT PMI untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi AC di kawasan ASEAN," paparnya.
Perlu diketahui, PT PMI telah berhasil merelokasi produksi AC tipe 2 PK dan 2,5 PK dari Malaysia pada tahun lalu. Produk AC yang diekspor ke Nigeria adalah jenis 1 PK hingga 1,5 PK dan 2 PK yang berbasis refrigeran R32.
"Pemerintah meminta perusahaan yang mempunyai nilai impor tinggi, segera melokalisasi pabriknya di Indonesia, tidak impor dalam kondisi utuh," tegas Janu. Pemerintah juga tengah menarik investasi khususnya sektor industri penghasil produk substitusi impor.
Direktur PT PMI Daniel Suhardiman mengatakan, Panasonic Gobel akan terus menjalankan misi untuk berkontribusi bagi Indonesia, yang dilakukan dengan pengembangan usaha di dalam negeri melalui peningkatan produksi dan penjualan produk-produknya. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas serta secara aktif melakukan ekspansi pasar ekspor.
"Tentunya ekspor ini menjadi suatu kabar yang membanggakan, selain dapat menambah devisa negara, produk AC yang kami ekspor ini juga menggunakan merek Panasonic dan tercantum buatan Indonesia," ujarnya. Menurut Daniel, ekspor ke Nigeria ini dapat menjadi momentum untuk membuka pintu pasar di Afrika.
(fjo)