Ekstensifikasi Cukai Diharapkan Mampu Kendalikan Konsumsi

Senin, 24 Februari 2020 - 16:34 WIB
Ekstensifikasi Cukai...
Ekstensifikasi Cukai Diharapkan Mampu Kendalikan Konsumsi
A A A
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berencana mengenakan cukai terhadap minuman ringan hingga emisi kendaraan bermotor. Rencana pemerintah disampaikan dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Rabu (19/02) pekan lalu.

Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB), Candra Fajri Ananda mengapresiasi rencana Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani terkait ekstensifikasi cukai.

Menurut Candra, sebenarnya cukai dikenakan pada suatu barang atau jasa dikarenakan jika barang tersebut dikonsumsi menimbulkan eksternalitas (sebagian besar negatif). "Sehingga kemudian dikenakan cukai lebih pada pengendalian konsumsi/penggunaannya," kata Candra saat dihubungi di Jakarta, Senin (24/02/2020).

Candra menambahkan, plastik seperti yang kita ketahui termasuk minuman berpemanis, serta emisi kendaraan adalah barang-barang yang jika dikonsumsi menimbulkan efek negatif baik bagi manusia maupun lingkungan.

Menurut dia, plastik merupakan barang yang di tanah tidak bisa diurai, jadi pasti akan merusak struktur tanah. Demikian pula minuman berpemanis dengan kandungan gula tertentu bisa menyebabkan diabetes maupun obesitas yang tentu tidak bagus bagi masa depan anak-anak muda dan bangsa.

Demikian juga dampak emisi pada lingkungan (udara bersih) yang mampu menghambat perkembangan otak anak-anak. "Dalam konteks inilah, pengendalian tersebut dianggap perlu dilakukan mengingat dampak-dampaknya bagi kesehatan dan lingkungan," tegas Candra.

Candra menjelaskan, seharusnya cukai lebih diutamakan pada pengendalian konsumsinya, bukan pada penerimaan negara dari cukainya. "Sehingga, bisa dikatakan pemerintah melihat sudah saatnya barang-barang tersebut sudah harus dikendalikan konsumsinya," katanya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Yustinus Prastowo mengatakan, pihaknya menyetujui penerapan ekstensifikasi cukai, yang penting terukur.

Yustinus mencontohkan, pengenaan cukai plastik kantong, bagaimana desain kebijakan supaya mendorong penurunan konsumsi dan perubahan perilaku. "Faktanya plastik masih paling efisien, affordable, dan efisien administrasinya," terang dia.

Terkait rencana pengenaan cukai minuman, pihaknya mewanti-wanti agar pemerintah perlu hati-hati. Pasalnya, harus ada batasan minuman apa saja yang perlu dikecualikan.

Yustinus menegaskan, tidak semua yang berpemanis bisa dikelompokkan dalam satu keranjang. Misalnya, ambang batas pemanis yang diperbolehkan. "Lalu minuman seperti jamu, minuman kesehatan, susu, itu semua harus jelas ambang batasnya," tukas dia.
(ind)
Berita Terkait
Izin ke DPR, Sri Mulyani...
Izin ke DPR, Sri Mulyani Minta Teh Kotak Cs Dikenakan Tarif Cukai Baru
Cukai Naik, Begini Strategi...
Cukai Naik, Begini Strategi Sri Mulyani Perang Lawan Rokok Ilegal
Terungkap! Ini Alasan...
Terungkap! Ini Alasan Sri Mulyani Bikin Cukai Rokok Tambah Ngebul Tahun Depan
Rincian Harga Jual Eceran...
Rincian Harga Jual Eceran Rokok Per Batang Usai Cukai Dinaikkan Sri Mulyani
Soal Cukai Minuman Manis,...
Soal Cukai Minuman Manis, Sri Mulyani 'Sepandangan' dengan Pelajar SMA
Polemik Barang Kena...
Polemik Barang Kena Cukai di Indonesia
Berita Terkini
Janji Manis Wamenaker,...
Janji Manis Wamenaker, Bakal Rekrut Kembali Korban PHK Sritex
32 menit yang lalu
Chandra Asri dan Glencore...
Chandra Asri dan Glencore Resmi Kuasai Kilang Shell Singapura Senilai Rp4,2 Triliun
2 jam yang lalu
Ikut Pertamina UMK Academy,...
Ikut Pertamina UMK Academy, Produk UMKM Bisa Go Global
2 jam yang lalu
Risiko Resesi Amerika...
Risiko Resesi Amerika Semakin Besar, Begini Isi Ramalan Goldman Sachs
2 jam yang lalu
BRI Bagikan Tips Terhindar...
BRI Bagikan Tips Terhindar dari Penipuan dan Kejahatan Siber yang Marak saat Lebaran
3 jam yang lalu
Tak Kenal Libur, Bulog...
Tak Kenal Libur, Bulog Terus Menyerap Gabah dan Beras
3 jam yang lalu
Infografis
5 Alasan China Mampu...
5 Alasan China Mampu Akhiri Dominasi Kapal Induk Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved