Lepas Saham di JSKY, Trinitan Tetap Kembangkan EBT

Senin, 24 Februari 2020 - 20:11 WIB
Lepas Saham di JSKY, Trinitan Tetap Kembangkan EBT
Lepas Saham di JSKY, Trinitan Tetap Kembangkan EBT
A A A
JAKARTA - PT Trinitan Global Pasifik menyatakan tetap berkomitmen membangun sektor energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia meskipun perusahaan itu menjual sahamnya di PT Sky Energi Indonesia Tbk (JSKY).

"Kami tetap berkomitmen dalam bisnis EBT. Karena kami mendukung upaya pemerintah dalam penyediaan energi bersih dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia," ujar Direktur PT Trinitan Global Pasifik Christopher Liawan dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/2/2019).

Christopher mengatakan, penjualan saham merupakan langkah strategis untuk meningkatkan investasi di industri lain yang menyokong kebutuhan pertumbuhan JSKY. "Penjualan saham itu melalui mekanisme repo kepada beberapa pihak guna mendukung kinerja JSKY dalam mencapai target pendapatan Rp1 triliun di tahun 2020," katanya.

Repo adalah mekanisme penjualan saham antara dua pihak yang diikuti dengan perjanjian dimana pada kemudian hari yang telah ditentukan saham itu akan dibeli kembali dengan harga tertentu yang telah disepakati.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai, langkah yang dilakukan oleh PT Trinitan Global Pasifik merupakan bentuk dari sikap wait and see investor di sektor energi terbarukan. "Menurut saya, mereka tidak benar-benar pergi, hanya wait and see saja, karena potensi bisnis EBT di Indonesia masih sangat baik," katanya.

Menurut Mamit, investor sebaiknya tidak perlu ragu berinvestasi, karena ada komitmen pemerintah untuk mengembangkan EBT. Hal ini tercermin dari target bauran energi yang hendak dicapai pada 2025 yakni sebesar 23%. Selain itu masuknya RUU EBT ke dalam daftar prolegnas.

"Walaupun ada kesan pemerintah setengah hati, tapi setidaknya ada harapan dan titik terang bahwa EBT ini dikembangkan di Indonesia," jelasnya.

Pada akhir 2019, JSKY telah mengumumkan memperoleh kontrak proyek-proyek pembangkit tenaga listrik energi terbarukan di Papua dari PT PLN (Persero) dengan nilai sekitar Rp300 miliar.

Seiring dengan meningkatnya kapasitas produksi dan berbagai kontrak tender yang diperoleh, JSKY memproyeksikan akan meningkatkan laba bisnisnya menjadi Rp106 miliar pada 2020. Dan mendongkrak aset perusahaan menjadi Rp717 miliar pada 2020 dari tahun sebelumnya sebesar Rp607 miliar.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5922 seconds (0.1#10.140)