Dapat Kucuran Modal, Desa Binaan Pertagas Siap untuk Mandiri
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Marketing Operation Region V bersama PT Pertamina Gas (Pertagas) menyalurkan bantuan permodalan untuk pemberdayaan ekonomi di dua desa binaan Pertagas. Pada tahap pertama, total dana yang didapat oleh 20 anggota kelompok di desa binaan tersebut sebesar Rp1,125 miliar.
“Anggota kelompok desa binaan kami sudah cukup berkembang, namun terkadang ada kendala dari akses permodalan. Nah, program kemitraan ini bisa jadi solusi agar mereka segera mandiri,” papar Manager PR dan CSR Pertagas Zainal Abidin dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Kamis (5/3/2020).
Zainal mengatakan, jika kucuran modal tahap pertama ini berjalan baik, anggota kelompok yang lain ke depannya diharapkan bisa mendapatkan kucuran dana Program Kemitraan Pertamina yang lebih besar lagi.
Bantuan permodalan itu disambut baik oleh anggota kelompok desa-desa binaan tersebut. Jafar Shodiq misalnya, warga Desa Kupang, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo ini bersama dengan puluhan warga lainnya merupakan salah satu yang berhak mendapatkan kucuran dana dari program kemitraantersebut.
"Saya butuh modal untuk usaha rumput laut saya. InsyaAllah nanti dengan modal ini bisa buat beli bibit lagi,” ujarnya.
Jafar tergabung di Kelompok Samudera Putra Hijau binaan PT Pertamina Gas (Pertagas) East Java Area (EJA). Bersama anggota kelompok lain, dirinya merupakan petani tambak dan sekaligus petani rumput laut yang memanfaatkan sistem polikultur di lahan miliknya.
“Saat ini saya sendiri bisa produksi rumput laut sampai 9 ton per bulan. Dengan modal Rp75 juta ini, mudah-mudahan usaha saya bisa berkembang lagi,” tuturnya.
Lurah Kupang Muhammad mengatakan, kucuran modal usaha untuk delapan anggota kelompok petambak rumput laun dan ikan ini diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh penerima. “Agar disiplin dalam mengembalikan, sehingga program ini nanti bisa bergulir lebih luas bagi warga lain yang belum merasakan manfaatnya,” harapnya.
Selain anggota Kelompok Samudera Putri Hijau, kucuran bantuan modal juga diberikan kepada 12 anggota kelompok perajin ikan asap di Desa Penatar Sewu, Sidoarjo. Nurul Huda, salah satu anggota kelompok pengasap ikan mendapatkan bantuan Rp50 juta. “Bisa buat modal tambah modal buat stok atau beli alat cool box,” ujarnya.
Lurah Penatarsewu Choliq mengatakan bahwa desanya telah lama menjadi binaan dari Pertagas EJA. “Kami selalu bersyukur, Pertagas maupun Pertamina masih peduli dengan kami. Dari belum dikenal, Pertagas telah hadir hingga desa ini jadi ikon sentranya Kampung Ikan Asap,” ujarnya.
“Anggota kelompok desa binaan kami sudah cukup berkembang, namun terkadang ada kendala dari akses permodalan. Nah, program kemitraan ini bisa jadi solusi agar mereka segera mandiri,” papar Manager PR dan CSR Pertagas Zainal Abidin dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Kamis (5/3/2020).
Zainal mengatakan, jika kucuran modal tahap pertama ini berjalan baik, anggota kelompok yang lain ke depannya diharapkan bisa mendapatkan kucuran dana Program Kemitraan Pertamina yang lebih besar lagi.
Bantuan permodalan itu disambut baik oleh anggota kelompok desa-desa binaan tersebut. Jafar Shodiq misalnya, warga Desa Kupang, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo ini bersama dengan puluhan warga lainnya merupakan salah satu yang berhak mendapatkan kucuran dana dari program kemitraantersebut.
"Saya butuh modal untuk usaha rumput laut saya. InsyaAllah nanti dengan modal ini bisa buat beli bibit lagi,” ujarnya.
Jafar tergabung di Kelompok Samudera Putra Hijau binaan PT Pertamina Gas (Pertagas) East Java Area (EJA). Bersama anggota kelompok lain, dirinya merupakan petani tambak dan sekaligus petani rumput laut yang memanfaatkan sistem polikultur di lahan miliknya.
“Saat ini saya sendiri bisa produksi rumput laut sampai 9 ton per bulan. Dengan modal Rp75 juta ini, mudah-mudahan usaha saya bisa berkembang lagi,” tuturnya.
Lurah Kupang Muhammad mengatakan, kucuran modal usaha untuk delapan anggota kelompok petambak rumput laun dan ikan ini diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh penerima. “Agar disiplin dalam mengembalikan, sehingga program ini nanti bisa bergulir lebih luas bagi warga lain yang belum merasakan manfaatnya,” harapnya.
Selain anggota Kelompok Samudera Putri Hijau, kucuran bantuan modal juga diberikan kepada 12 anggota kelompok perajin ikan asap di Desa Penatar Sewu, Sidoarjo. Nurul Huda, salah satu anggota kelompok pengasap ikan mendapatkan bantuan Rp50 juta. “Bisa buat modal tambah modal buat stok atau beli alat cool box,” ujarnya.
Lurah Penatarsewu Choliq mengatakan bahwa desanya telah lama menjadi binaan dari Pertagas EJA. “Kami selalu bersyukur, Pertagas maupun Pertamina masih peduli dengan kami. Dari belum dikenal, Pertagas telah hadir hingga desa ini jadi ikon sentranya Kampung Ikan Asap,” ujarnya.
(fjo)