Bahlil Sebut Investasi Korea Selatan Tidak Terganggu Wabah Corona

Jum'at, 06 Maret 2020 - 00:28 WIB
Bahlil Sebut Investasi...
Bahlil Sebut Investasi Korea Selatan Tidak Terganggu Wabah Corona
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengatakan investasi Korea Selatan ke Indonesia saat ini masih tetap lancar, meski terjadi wabah corona yang sudah meluas di Negeri Ginseng. Lanjut Bahlil, Indonesia juga tidak akan melarang investor Korsel untuk terus berinvestasi di Indonesia.

Hal ini terbukti dengan keinginan delegasi Korsel untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Dalam pertemuan dengan delegasi Korsel, Bahlil menyampaikan bahwa investor Korsel tertarik berinvestasi di bidang cold storage dan industri aspal di Indonesia bagian timur.

"Rencana investasi ini menunjukkan sinyal positif bahwa Indonesia masih dilirik oleh investor dan memberikan optimisme akan tercapainya realisasi investasi di tahun ini meski wabah virus corona telah melanda Indonesia," ujar Bahlil di Jakarta, Kamis (5/3/2020).

Sebagaimana diketahui, baik Korea Selatan dan Indonesia saat ini tengah menghadapi ancaman wabah corona. Meski demikian, minat dari investor untuk melakukan investasi di kedua negara belum mengalami penurunan.

"Rencana investasi cold storage ini sangat berdampak tidak hanya bagi industri makanan dan minuman serta industri perikanan, namun juga bagi para nelayan dan petani. Fasilitas cold storage yang akan dibangun menggunakan teknologi pendinginan paling mutakhir dengan suhu minus 150° Celsius. Sehingga akan sangat membantu produk-produk menjadi lebih awet. Di samping itu, teknologi ini juga ramah lingkungan sehingga tidak merusak wilayah sekitarnya," terangnya.

Sementara itu, untuk investasi aspal di Kawasan Timur Indonesia, tentunya akan bermanfaat bagi neraca perdagangan Indonesia. Pasalnya 80% produk aspal nasional masih diimpor. Investasi ini tidak hanya membuka lapangan kerja namun juga merupakan substitusi produk impor.

"Nilai manfaat yang diberikan dari investasi ini akan berlipat-lipat. Inilah yang harus kita kupas dari sebuah minat investasi. Tidak hanya angka investasinya, namun juga kualitasnya, bagaimana manfaatnya kepada masyarakat," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2176 seconds (0.1#10.140)