Dampak Corona, Penerimaan Kepabeanan Menurun 5,5%

Minggu, 08 Maret 2020 - 12:54 WIB
Dampak Corona, Penerimaan Kepabeanan Menurun 5,5%
Dampak Corona, Penerimaan Kepabeanan Menurun 5,5%
A A A
JAKARTA - Direktorat Jendral Bea dan Cukai (DJBC) mencatat penerimaan kepabeanan sepanjang Januari hingga Februari 2020 menurun 5,5% dibanding periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini disebabkan oleh penyebaran virus corona.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Heru Pambudi, mengatakan penerimaan bea masuk hanya Rp5,5 triliun atau turun 5,4% dibanding periode yang sama tahun lalu, senilai Rp5,8 triliun. Adapun penerimaan bea keluar tercatat Rp597 miliar, turun 5,6% dibanding periode yang sama tahun 2019, senilai Rp631 miliar.

"Pengaruh virus corona ini sudah mulai kita rasakan di impor. Tentunya itu berdampak pada devisa impor," ujar Heru di Jakarta, Minggu (8/3/2020).

Heru mengungkapkan adanya perlambatan impor dalam dua bulan pertama di 2020. Rinciannya bulan Januari, penurunan impor terjadi menjelang libur Imlek. Lalu situasi diperburuk oleh wabah virus corona yang mulai merebak pada akhir Januari 2020.

"Jika dilihat secara bulanan, penerimaan bea masuk pada Februari 2020 menurun 5% dibandingkan Januari 2020, dari Rp2,8 triliun menjadi Rp2,69 triliun," jelasnya.

Sambung dia, penerimaan bea keluar masih lebih baik karena banyak produk tetap bisa diekspor ke berbagai negara meskipun ada virus corona. Secara bulanan, penerimaan Februari 2020 meningkat hampir 80% dibanding Januari 2020, dari Rp100 miliar menjadi Rp497 miliar.

"Kita sedang mengusahakan pemulihan impor bahan baku untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri. Karena di kita itu, 74% impor bahan baku dan barang modal Indonesia berasal dari China," katanya.

Dia pun mempercepat proses pemeriksaan atau clearance barang impor maupun ekspor. Adapun 500 perusahaan dengan reputasi sangat baik bakal diberi keistimewaan dalam mengurus izin pre-clearance agar lebih cepat.

"Saya memerintahkan pada anggota di lapangan, tidak boleh ada gangguan sedikit pun mengenai ekspor impor, terutama yang bahan baku," katanya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8514 seconds (0.1#10.140)