Lima Cara Membeli Harga Emas Secara Terjangkau

Minggu, 08 Maret 2020 - 23:32 WIB
Lima Cara Membeli Harga...
Lima Cara Membeli Harga Emas Secara Terjangkau
A A A
JAKARTA - Investasi, apapun wujudnya, sama-sama bertujuan pada satu hal, yaitu mendapatkan keuntungan pada masa mendatang. Menjatuhkan pilihan pada emas sebagai instrumen investasi adalah pilihan populer masyarakat dari masa ke masa.

Dan saat terjadi ketidakpastian global seperti penyebaran virus corona, harga emas semakin berkilau. Harga emas di PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada Sabtu kemarin naik Rp5.000 menjadi Rp842.000 per gram. Demikian pula harga emas global.

Data CNBC pada Sabtu lalu menyatakan harga emas di pasar spot bertambah 0,5% menjadi USD1.678,25 per ounce, mendekati level tertinggi sejak Januari 2013, dimana saat itu harga emas menembus USD1.689,65 per ounce.

Perencana keuangan dari Finansia Consulting, Eko Endarto, menerangkan pada habitatnya harga emas cenderung naik dalam jangka panjang. Sehingga investasi emas akan lebih baik dilakukan secara rutin.

"Jadi kalau kita memiliki dana lebih, lebih baik diinvestasikan dengan membeli emas. Uang yang ditabungkan akan dikonversi menjadi emas sesuai harga emas saat itu. Ketika harga emas naik, maka nilai saldo emas di Tabungan Emas akan meningkat jika diubah dalam wujud nominal uang," kata Eko saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Minggu (8/3/2020).

Eko yang juga pengajar di Universitas Multimedia Nusantara, melanjutkan ada banyak faktor yang memengaruhi naik turunnya harga emas. "Di sinilah Anda harus jeli mengamati tren harga emas agar Anda bisa membelinya dengan nilai yang lebih menguntungkan," jelasnya

Berikut 5 cara membeli emas dengan harga terjangkau:

1. Besaran nilai tukar dolar Amerika Serikat
Pernahkah Anda mengamati bahwa harga emas cenderung naik saat nilai dolar Amerika Serikat (USD) sedang melemah? Begitu juga sebaliknya. Hal ini menunjukkan ada korelasi negatif antara harga emas dan nilai tukar USD. Naik turunnya nilai tukar mata uang ini sering disebabkan oleh isu ekonomi dunia.

"Karena itu, sebaiknya Anda rajin membaca berita seputar perkembangan ekonomi global karena bisa berdampak pada nilai jual beli emas hari itu," pesannya.

2. Ketersediaan stok emas di dunia
Stok emas secara global berpengaruh pada harga emas. Semakin sulit penambang menghasilkan emas, semakin tinggi pula harganya karena terbatasnya stok. Apalagi emas bukan tergolong sumber daya alam terbarukan.

"Bukan tidak mungkin suatu saat emas akan mengalami kelangkaan yang berimbas pada melonjaknya harga di pasaran," katanya.

3. Permintaan tinggi dari sektor industri perhiasan
Emas menjadi salah satu bahan utama industri perhiasan. Jika permintaan industri akan emas ini sedang tinggi, otomatis harga emas pun ikut naik. Maka, konsultan finansial kerap menyarankan membeli emas batangan alih-alih perhiasan.

"Perlu diingat, emas yang dilebur menjadi perhiasan malah membuat harga emas itu turun. Anda tidak mau merugi kan?" ujarnya.

4. Monopoli pembelian emas oleh bank sentral dunia

Tahukah bahwa emas juga bisa dimonopoli pihak tertentu? Ya, bukan hanya uang kertas saja, tetapi ada pihak yang kerap melakukan monopoli pembelian emas. Umumnya, praktik ini dilakukan oleh beberapa bank sentral dunia guna mengamankan cadangan emas mereka, seperti European Central Bank (ECB) dan Bundersbank di Jerman. Hukum ekonomi pun berlaku, harga emas naik karena stok emas langka.

5. Isu geopolitik
Isu geopolitik berdampak langsung pada harga emas. Beberapa isu yang menimbulkan sentimen positif pada pembelian emas antara lain penolakan Parlemen Inggris atas proposal Brexit dan hubungan Amerika Serikat-Venezuela yang memanas.

"Para investor merespons dengan melakukan pembelian emas besar-besaran. Namun, Anda tetap perlu mencermati situasi dan berpikir panjang, agar bisa menginvestasikan emas dengan tepat," pesannya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5896 seconds (0.1#10.140)