Imbas Corona, Penumpang Internasional Bandara Soetta Anjlok 7%
A
A
A
JAKARTA - PT. Angkasa Pura II (Persero) atau AP II mengatakan Virus Corona atau COVID-19 berdampak cukup besar pada penurunan penumpang di bandara-bandara, dimana salah satunya Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Pada periode Januari-Februari 2020 tercatat pergerakan pesawat Internasional turun 4%, sedangkan penumpang Internasional turun 7%.
"Kalau kita melihat komposisi saat ini yang pengaruhnya itu cukup tinggi di Internasional, memang Internasional cukup terasa. Internasional itu dari Januari-Februari posisi sekitar 4% turunnya, Internasional ya, 4% untuk pergerakan pesawat, penumpangnya sekitar 6-7%," kata Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Lebih lanjut Ia enggan merinci berapa potensi pendapatan yang hilang karena virus corona ini. Berdasarkan perkiraannya, totalnya lebih kecil dari kerugian AP I yang senilai Rp 207 miliar. "Jangan disamakan (dengan AP 1), kalau di sana kan banyakan Internasional. Saya sedang hitung (kerugian). Saya tidak bisa kalkulasi cepat. Saya pastikan lebih sedikit (kerugian) dari AP I," katanya.
Kendati demikian, virus corona belum terlalu berpengaruh terhadap penerbangan domestik. Justru ia menyebut penerbangan pesawat domestik periode Januari-Februari tumbuh 3%, sedangkan penumpang domestik tumbuh 5%.
"Tapi kalau kita lihat agregatnya, karena 75% itu domestik, sehingga secara agregat pergerakan pesawat kita itu masih tumbuh sekitar 1%, agregat ya, domestik," tandasnya.
"Kalau kita melihat komposisi saat ini yang pengaruhnya itu cukup tinggi di Internasional, memang Internasional cukup terasa. Internasional itu dari Januari-Februari posisi sekitar 4% turunnya, Internasional ya, 4% untuk pergerakan pesawat, penumpangnya sekitar 6-7%," kata Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Lebih lanjut Ia enggan merinci berapa potensi pendapatan yang hilang karena virus corona ini. Berdasarkan perkiraannya, totalnya lebih kecil dari kerugian AP I yang senilai Rp 207 miliar. "Jangan disamakan (dengan AP 1), kalau di sana kan banyakan Internasional. Saya sedang hitung (kerugian). Saya tidak bisa kalkulasi cepat. Saya pastikan lebih sedikit (kerugian) dari AP I," katanya.
Kendati demikian, virus corona belum terlalu berpengaruh terhadap penerbangan domestik. Justru ia menyebut penerbangan pesawat domestik periode Januari-Februari tumbuh 3%, sedangkan penumpang domestik tumbuh 5%.
"Tapi kalau kita lihat agregatnya, karena 75% itu domestik, sehingga secara agregat pergerakan pesawat kita itu masih tumbuh sekitar 1%, agregat ya, domestik," tandasnya.
(akr)