Tertarik Ikut Program SII? Ini 8 Sektor Prioritasnya
A
A
A
JAKARTA - Pendaftaran untuk Program Startup Inovasi Indonesia (SII) oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) telah dibuka sejak 5 Maret lalu hingga 20 Maret 2020.
Melalui program yang merupakan rebranding dari Program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) yang berlangsung pada tahun 2015-2019 ini, Kemenristek menyalurkan bantuan pembiayaan bagi pengembangan startup.
Staf Khusus Kemenristek/BRIN Danang Rizki Ginanjar menuturkan bahwa untuk tahun 2020, ada 8 sektor prioritas yang menjadi fokus program SII. "Sektor-sektor tersebut adalah pangan, transport, kesehatan, energi, engineering, maritim, pertahanan keamanan, dan multidisiplin," ujar Danang dalam #GotongRoyongTalks di MNC X Kolega Park Tower Jakarta, Kamis(12/3/2020).
Ia berharap melalui program tersebut, akan ada startup yang benar-benar berbobot. "Bukan startup yang ngejar grant. Dijamin seleksinya akan lebih sulit, karena kita saring betul-betul," ungkap Danang.
Untuk memastikan programnya berjalan dengan tepat, kategori pra-startup dan startup akan diarahkan untuk mendaftarkan diri ke Kemenristek/BRIN.
"Sementara itu, untuk yang kategori scale-up, kami sudah berkoordinasi dengan kementerian-kementerian lainnya untuk pembagian ruang sesuai fokus bisnisnya, jadi ngga bertabrakan," jelasnya.
Danang mengatakan bahwa inovasi-inovasi anak bangsa sejauh ini menakjubkan. "Ada startup yang membuat tangan bionik, drone, dan juga meja kursi dari jamur. Sudah banyak karya anak-anak bangsa yang bagus, tinggal caranya bagaimana supaya masuk market, jangan sampai berhenti hanya di prototyping," ungkapnya.
Melalui program yang merupakan rebranding dari Program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) yang berlangsung pada tahun 2015-2019 ini, Kemenristek menyalurkan bantuan pembiayaan bagi pengembangan startup.
Staf Khusus Kemenristek/BRIN Danang Rizki Ginanjar menuturkan bahwa untuk tahun 2020, ada 8 sektor prioritas yang menjadi fokus program SII. "Sektor-sektor tersebut adalah pangan, transport, kesehatan, energi, engineering, maritim, pertahanan keamanan, dan multidisiplin," ujar Danang dalam #GotongRoyongTalks di MNC X Kolega Park Tower Jakarta, Kamis(12/3/2020).
Ia berharap melalui program tersebut, akan ada startup yang benar-benar berbobot. "Bukan startup yang ngejar grant. Dijamin seleksinya akan lebih sulit, karena kita saring betul-betul," ungkap Danang.
Untuk memastikan programnya berjalan dengan tepat, kategori pra-startup dan startup akan diarahkan untuk mendaftarkan diri ke Kemenristek/BRIN.
"Sementara itu, untuk yang kategori scale-up, kami sudah berkoordinasi dengan kementerian-kementerian lainnya untuk pembagian ruang sesuai fokus bisnisnya, jadi ngga bertabrakan," jelasnya.
Danang mengatakan bahwa inovasi-inovasi anak bangsa sejauh ini menakjubkan. "Ada startup yang membuat tangan bionik, drone, dan juga meja kursi dari jamur. Sudah banyak karya anak-anak bangsa yang bagus, tinggal caranya bagaimana supaya masuk market, jangan sampai berhenti hanya di prototyping," ungkapnya.
(fjo)