Hippindo: Pengunjung Pusat Perbelanjaan Turun 50% Akibat Corona
A
A
A
JAKARTA - Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) mengakui bahwa meluasnya wabah virus corona membuat pusat perbelanjaan dan mal di Jakarta dan sekitarnya sepi pengunjung. Hal ini seiring kekhawatiran masyarakat untuk menghindari keramaian untuk mencegah penularan virus corona.
Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah, mengatakan pusat perbelanjaan mengalami mati suri akibat penyebaran virus corona. "Dan kerugian akan terus membesar karena sepi pengunjung bahkan bisa dibilang industri ritel saat ini sedang mati suri," keluh Budihardjo saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (16/3/2020).
Ia menjelaskan industri ritel yang mengalami mati suri pada pusat perbelanjaan adalah sektor fashion dan elektronik. Adapun sektor makanan dan minuman tetap diminati karena makanan dan minuman adalah kebutuhan utama manusia.
"Ya karena dampak corona dan ekonomi lagi lesu, daripada beli baju atau handphone, lebih baik beli makanan. Tapi kondisi sepi ini hanya di Jakarta dan sekitarnya. Semoga enggak meluas ke seluruh Indonesia," harapnya.
Budihardjo mengatakan pengunjung mal di Jakarta saat ini menurun hingga 50% akibat penyebaran corona di Indonesia. Diperkirakan terus bertambah seiring pembatasan akses ke DKI Jakarta yang diterapkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Yang pasti sepi. Di awal-awal (pengumuman kasus corona) trafik pengunjung turun 10%, sekarang terasa sampai 50% dan akan terus melemah seiring ada imbauan dari Gubernur DKI untuk tidak bepergian di pusat-pusat keramaian dan ada pembatasan akses di sejumlah transportasi," terangnya.
Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah, mengatakan pusat perbelanjaan mengalami mati suri akibat penyebaran virus corona. "Dan kerugian akan terus membesar karena sepi pengunjung bahkan bisa dibilang industri ritel saat ini sedang mati suri," keluh Budihardjo saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (16/3/2020).
Ia menjelaskan industri ritel yang mengalami mati suri pada pusat perbelanjaan adalah sektor fashion dan elektronik. Adapun sektor makanan dan minuman tetap diminati karena makanan dan minuman adalah kebutuhan utama manusia.
"Ya karena dampak corona dan ekonomi lagi lesu, daripada beli baju atau handphone, lebih baik beli makanan. Tapi kondisi sepi ini hanya di Jakarta dan sekitarnya. Semoga enggak meluas ke seluruh Indonesia," harapnya.
Budihardjo mengatakan pengunjung mal di Jakarta saat ini menurun hingga 50% akibat penyebaran corona di Indonesia. Diperkirakan terus bertambah seiring pembatasan akses ke DKI Jakarta yang diterapkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Yang pasti sepi. Di awal-awal (pengumuman kasus corona) trafik pengunjung turun 10%, sekarang terasa sampai 50% dan akan terus melemah seiring ada imbauan dari Gubernur DKI untuk tidak bepergian di pusat-pusat keramaian dan ada pembatasan akses di sejumlah transportasi," terangnya.
(ven)