Demi Selamatkan Rupiah, BI Borong Surat Utang Negara Rp195 Triliun

Kamis, 19 Maret 2020 - 17:43 WIB
Demi Selamatkan Rupiah, BI Borong Surat Utang Negara Rp195 Triliun
Demi Selamatkan Rupiah, BI Borong Surat Utang Negara Rp195 Triliun
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) telah menggelontorkan Rp195 triliun sepanjang tahun ini untuk membeli surat utang negara yang dilepas asing demi menyelamatkan kurs rupiah. Investor telah ramai-ramai melepas Surat Berharga Negara (SBN) sejak wabah virus corona merebak.

"Selama tahun 2020 kami sudah membeli hampir Rp195 triliun surat berharga negara yang dilepas asing dan itu kami lakukan dalam rangka menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis (19/3/2020).

Lebih lanjut Ia mencatat pada 18 Maret 2020, Rupiah secara rerata melemah 5,18% dibandingkan dengan rerata level Februari 2020, dan secara point to point harian melemah sebesar 5,72%. Guna menghadapi kondisi tersebut, Bank Indonesia pun memastikan mekanisme pasar dapat terjaga dan aktif melakukan intervensi tiga lapis atau triple intervention.

"Dengan perkembangan ini, Rupiah dibandingkan dengan level akhir 2019 terdepresiasi sekitar 8,77%, seiring dengan pelemahan mata uang negara berkembang lainnya," katanya.

Sambung dia menekankan, Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya dan bekerjanya mekanisme pasar. Untuk itu, Bank Indonesia terus meningkatkan intensitas stabilisasi di pasar DNDF, pasar spot, dan pembelian SBN dari pasar sekunder.

"Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar, Bank Indonesia terus mengoptimalkan operasi moneter guna memastikan bekerjanya mekanisme pasar dan ketersediaan likuiditas baik di pasar uang maupun pasar valas," jelasnya.

Selain intervensi di pasar surat berharga negara, Perry juga memastikan BI aktif melakukan intervensi di pasar spot dan domestic non-delivery forward. "Yang kami pastikan penantuan nilai tukar di pasar itu convergen, menjaga mekanisme pasar dan kecukupan likuiditas," ungkap dia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6028 seconds (0.1#10.140)