Waspada Covid-19, Pelni Terapkan Social Distancing
A
A
A
JAKARTA - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)/Pelni menerapkan konsep pembatasan jarak antar penumpang sebagai salah satu bentuk social distancing yang dilakukan guna mencegah penularan virus corona atau Covid-19. Pembatasan jarak diterapkan saat penumpang mengantre untuk masuk ke atas kapal.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro menyampaikan, manajemen mulai mewajibkan para pelanggan untuk berdiri pada jarak yang telah diatur. "Sesuai arahan yang kami terima maka kami akan mengatur jarak masuk antar penumpang dengan jarak aman yang disarankan yakni di atas 1 meter," terang Yahya di Jakarta, Minggu (22/3/2020).
Yahya juga mengharapkan dengan diterapkannya konsep tersebut dapat mencegah dan meminimalisir potensi penyebaran virus corona. Manajemen juga akan menempatkan petugas untuk membantu mengatur jarak antar pelanggan hingga naik ke atas kapal. "Kami akan melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir penyebaran virus corona di wilayah lingkungan kerja perusahaan," ungkapnya.
Tidak hanya bagi penumpang kapal, perusahaan juga menerapkan konsep work from home (WFH) bagi karyawan sebagai bentuk mitigasi penyebaran virus corona. Dalam menerapkan sistem WFH, Pelni juga memaksimalkan penggunaan teknologi informasi seperti video teleconference dan memanfaatkan aplikasi internal untuk berkoordinasi.
"Sejak 16 Maret 2020 kami menerapkan konsep work from home hanya saja tidak seluruh karyawan melaksanakannya. Untuk karyawan pada bagian operasional tetap masuk dengan sistem piket guna menjaga berjalannya proses bisnis Perusahaan," tambahnya.
Penerapan social distancing ini merupakan langkah lanjutan yang diambil Perusahaan dalam mencegah penyebaran virus corona. Sebelumnya, manajemen telah memberikan sosialisasi bagi seluruh karyawan baik itu di kantor pusat maupun cabang serta kepada nakhoda dan ABK.
Selain itu, Manajemen juga melakukan penyemprotan disinfektan pada kapal dan kantor Pelni, pengukuran suhu tubuh dengan menggunakan thermogun serta menempatkan hand sanitizer pada lokasi-lokasi yang strategis. "Khusus diatas kapal, kami juga memberikan imbauan kepada para penumpang melalui pengeras suara setiap 3 jam sekali," pungkas Yahya.
Pelni sebagai badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak pada bidang transportasi laut hingga saat ini telah mengoperasikan sebanyak 26 kapal penumpang dan menyinggahi 83 pelabuhan serta melayani 1.100 ruas. Selain angkutan penumpang, Pelni juga melayani 45 trayek kapal perintis yang menyinggahi 275 pelabuhan dengan 3.739 ruas.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro menyampaikan, manajemen mulai mewajibkan para pelanggan untuk berdiri pada jarak yang telah diatur. "Sesuai arahan yang kami terima maka kami akan mengatur jarak masuk antar penumpang dengan jarak aman yang disarankan yakni di atas 1 meter," terang Yahya di Jakarta, Minggu (22/3/2020).
Yahya juga mengharapkan dengan diterapkannya konsep tersebut dapat mencegah dan meminimalisir potensi penyebaran virus corona. Manajemen juga akan menempatkan petugas untuk membantu mengatur jarak antar pelanggan hingga naik ke atas kapal. "Kami akan melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir penyebaran virus corona di wilayah lingkungan kerja perusahaan," ungkapnya.
Tidak hanya bagi penumpang kapal, perusahaan juga menerapkan konsep work from home (WFH) bagi karyawan sebagai bentuk mitigasi penyebaran virus corona. Dalam menerapkan sistem WFH, Pelni juga memaksimalkan penggunaan teknologi informasi seperti video teleconference dan memanfaatkan aplikasi internal untuk berkoordinasi.
"Sejak 16 Maret 2020 kami menerapkan konsep work from home hanya saja tidak seluruh karyawan melaksanakannya. Untuk karyawan pada bagian operasional tetap masuk dengan sistem piket guna menjaga berjalannya proses bisnis Perusahaan," tambahnya.
Penerapan social distancing ini merupakan langkah lanjutan yang diambil Perusahaan dalam mencegah penyebaran virus corona. Sebelumnya, manajemen telah memberikan sosialisasi bagi seluruh karyawan baik itu di kantor pusat maupun cabang serta kepada nakhoda dan ABK.
Selain itu, Manajemen juga melakukan penyemprotan disinfektan pada kapal dan kantor Pelni, pengukuran suhu tubuh dengan menggunakan thermogun serta menempatkan hand sanitizer pada lokasi-lokasi yang strategis. "Khusus diatas kapal, kami juga memberikan imbauan kepada para penumpang melalui pengeras suara setiap 3 jam sekali," pungkas Yahya.
Pelni sebagai badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak pada bidang transportasi laut hingga saat ini telah mengoperasikan sebanyak 26 kapal penumpang dan menyinggahi 83 pelabuhan serta melayani 1.100 ruas. Selain angkutan penumpang, Pelni juga melayani 45 trayek kapal perintis yang menyinggahi 275 pelabuhan dengan 3.739 ruas.
(fjo)