BKPM Siapkan 3 Skenario Investasi di Tengah Pandemi Corona
A
A
A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menyiapkan tiga skenario terkait capaian target investasi di tengah wabah virus corona tahun ini. Ketiga skenario itu terbagi menjadi simulasi skenario investasi yang optimis, moderat dan pesimis.
"Jadi ada tiga skenario karena corona itu membuat gelisah semuanya, jangankan Indonesia hampir semua negara, dan itu menjadi kesadaran kolektif bagi investor, nanti saya umumkan nanti," ujar Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Jakarta, Senin (23/3/2020).
Dia mengatakan akan terus melakukan upaya-upaya untuk meyakinkan investor agar tetap berminat investasi di Indonesia. Salah satunya memperpendek aturan-aturan yang sifatnya menghambat atau menyusahkan investor. BKPM juga akan mempermudah izin investor dari sisi impor.
"Satgas bilang kan corona selesai bulan Mei, mudah-mudahan, siapa yang bisa menemukan obatnya, kita ikut saja Satgas. Kami yakini bahwa akibat corona, investor pun paham, stay. Tapi memang yang seharusnya speed-nya 100%, sekarang 50 atau 60%," jelasnya.
Dia menambahkan, melalui command centers sebagai pusat informasi dan komunikasi investasi yang dibangun sejak Oktober 2019 lalu akan semakin mempermudah komunimasi investor untuk berinvestasi.
"Kita ingin data nilai realisasi investasi ini dapat dipantau baik secara nasional maupun provinsi/kabupaten/kota. Kemudian tidak hanya itu, data tersebut juga dapat diolah sampai dengan data investasi per sektor, asal negara, serta lokasi usaha," jelasnya.
"Jadi ada tiga skenario karena corona itu membuat gelisah semuanya, jangankan Indonesia hampir semua negara, dan itu menjadi kesadaran kolektif bagi investor, nanti saya umumkan nanti," ujar Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Jakarta, Senin (23/3/2020).
Dia mengatakan akan terus melakukan upaya-upaya untuk meyakinkan investor agar tetap berminat investasi di Indonesia. Salah satunya memperpendek aturan-aturan yang sifatnya menghambat atau menyusahkan investor. BKPM juga akan mempermudah izin investor dari sisi impor.
"Satgas bilang kan corona selesai bulan Mei, mudah-mudahan, siapa yang bisa menemukan obatnya, kita ikut saja Satgas. Kami yakini bahwa akibat corona, investor pun paham, stay. Tapi memang yang seharusnya speed-nya 100%, sekarang 50 atau 60%," jelasnya.
Dia menambahkan, melalui command centers sebagai pusat informasi dan komunikasi investasi yang dibangun sejak Oktober 2019 lalu akan semakin mempermudah komunimasi investor untuk berinvestasi.
"Kita ingin data nilai realisasi investasi ini dapat dipantau baik secara nasional maupun provinsi/kabupaten/kota. Kemudian tidak hanya itu, data tersebut juga dapat diolah sampai dengan data investasi per sektor, asal negara, serta lokasi usaha," jelasnya.
(fjo)