Dipakai Guna Stabilkan Rupiah, Perry Warjiyo: Cadev Lebih dari Cukup
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memastikan cadangan devisa (cadev) masih cukup aman untuk stabilkan nilai tukar rupiah. Seperti diketahui pada awal pekan kemarin mata uang Garuda terus melemah hingga menyentuh level Rp16.600/USD yang disebabkan beberapa investor panik.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan cadangan devisa saat ini dalam kondisi terjaga. "Bahwa jumlah cadangan devisa kami lebih dari cukup untuk melakukan stabilisasi nilai tukar Rupiah," ujar Perry di Jakarta, Selasa (24/3/2020).
Lebih lanjut Ia menerangkan, bakal terus berkoordinasi dengan pemerintah dalam upaya menstabilkan nilai tukar rupiah. Hal ini dikarenakan mata uang Garuda terus melemah akibat investor masih dilanda kecemasan mengenai dampak virus corona (Covid-19) terhadap perekonomian.
"Bagaimana kemudian ke depan berupaya agar untuk menjaga kecukupan dalam rangka menstabilkan nilai tukar Rupiah," jelasnya
Sebagai informasi, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2020 tercatat sebesar USD130,4 miliar atau sedikit lebih rendah dibandingkan awal tahun. Sebelumnya posisi akhir Januari 2020 sebesar USD131,7 miliar berdasarkan data Bank Indonesia (BI).
Adapun posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,7 bulan impor atau 7,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Ditambah Ia menerangkan, raihan ini berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan cadangan devisa saat ini dalam kondisi terjaga. "Bahwa jumlah cadangan devisa kami lebih dari cukup untuk melakukan stabilisasi nilai tukar Rupiah," ujar Perry di Jakarta, Selasa (24/3/2020).
Lebih lanjut Ia menerangkan, bakal terus berkoordinasi dengan pemerintah dalam upaya menstabilkan nilai tukar rupiah. Hal ini dikarenakan mata uang Garuda terus melemah akibat investor masih dilanda kecemasan mengenai dampak virus corona (Covid-19) terhadap perekonomian.
"Bagaimana kemudian ke depan berupaya agar untuk menjaga kecukupan dalam rangka menstabilkan nilai tukar Rupiah," jelasnya
Sebagai informasi, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2020 tercatat sebesar USD130,4 miliar atau sedikit lebih rendah dibandingkan awal tahun. Sebelumnya posisi akhir Januari 2020 sebesar USD131,7 miliar berdasarkan data Bank Indonesia (BI).
Adapun posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,7 bulan impor atau 7,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Ditambah Ia menerangkan, raihan ini berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
(akr)