Gubernur BI Fokus Tingkatkan Langkah Pencegahan Virus Corona

Rabu, 25 Maret 2020 - 04:24 WIB
Gubernur BI Fokus Tingkatkan...
Gubernur BI Fokus Tingkatkan Langkah Pencegahan Virus Corona
A A A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan hasil sidang Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara G-20 yang berlangsung Senin malam (23/3/2020).

Sidang tersebut dilakukan melalui video conference dan juga diikuti oleh lembaga internasional seperti Bank Dunia, IMF, United Nation, OICD dan lainnya.

Dalam sidang tersebut, Perry menyampaikan lima aspek yang menjadi fokus pembahasan. Pertama, bagaimana seluruh pemerintahan dunia mampu meningkatkan langkah-langkah untuk pencegahan maupun penekanan virus corona (Covid-19) dari aspek kemanusiaan.

"Bagaimana pandemi global ini bisa kemudian diatasi dengan joint action agar aspek-aspek kemanusiaan khususnya kesehatan itu diatasi secara baik. Termasuk bagaimana berbagai negara melakukan langkah-langkah bersama untuk mengatasi dari aspek kesehatan, dari sharing pengalaman maupun juga kerja sama dalam penyediaan medical supplies, kesehatan obat-obatan dan hal lain yang bisa dilakukan," ujar Perry dalam video conference, Selasa (24/3/2020

Aspek kedua, Perry menjelaskan, bagaimana kebijakan-kebijakan fiskal, moneter dan sektor keuangan mampu dilakukan secara bersama dengan kewenangan masing-masing negara.

Dalam hal tersebut adalah agar seluruh negara diminta menyediakan stimulus fiskal yang besar di dalam mengatasi dampak dari virus corona dari aspek dampaknya terhadap ekonomi khususnya kepada masyarakat, kepada UMKM, maupun dunia usaha.

"Semua komitmen dari berbagai negara untuk melakukan koordinasi baik secara nasional, fiskal, moneter, maupun sektor keuangan demikian juga koordinasi antar negara untuk mengatasi hal ini," kata dia.

Aspek ketiga, dia menyebut terkait bagaimana lembaga-lembaga internasional seperti Bank Dunia, IMF maupun lembaga-lembaga keuangan internasional lain mampu meningkatkan pendanaannya dalam rangka mengatasi keketatan likuiditas dolar secara global.

Perry menuturkan, IMF berencana untuk meningkatkan alokasi SDR (Special Drawing Right) dan juga menyediakan swap line kepada seluruh negara. Hal ini dikarenakan permasalahan dolar sudah terjadi secara global tanpa persyaratan apapun.

"Aspek keempat, Bank Dunia juga akan meningkatkan pendanaan kepada negara-negara khususnya negara emerging dan juga negara berkembang untuk mengatasi berbagai program baik kesehatan maupun juga untuk UMKM dan masyarakat luas. Tentu saja ini akan terus ditindaklanjuti oleh lembaga internasional tadi," ucap Perrry.

Aspek terakhir, dia menyebut dalam pembahasan di sidang G-20 juga memutuskan akan menjadwalkan sidang kembali melalui video conference pada pekan depan.

"Hal ini dilakukan secara rutin agar langkah-langkah secara global baik dari aspek kesehatan, koordinasi kebijakan, fiskal, moneter, sektor keuangan, dan langkah-langkah lain bisa dilakukan sebagai join collective action secara global," tuturnya.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1595 seconds (0.1#10.140)