Sebanyak 25 Anak-Cucu Usaha Pertamina Jadi Sasaran Perampingan
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) akan melikuidasi dan memerger sebanyak 25 anak dan cucu perusahaan dalam rangka perampingan. Sebanyak 25 perusahaan ini sebagian disebut sudah tidak beroperasi dan tidak lagi menghasilkan keuntungan.
"Kami sudah lakukan kajian untuk melihat rasionalisasi. Kami sudah identifikasi ada sebanyak 25 peruhsahaan yang bisa kita lakukan likuidasi dan divestasi," ujar Nicke di Jakarta, Jumat (3/4/2020).
Lebuh lanjut dia mengatakan, dari 25 perusahaan ini, yang akan ditutup sebanyak 7 perusahaan, sedangkan sisanya sebanyak 18 perusahaan akan di merger. Nicke memastikan proses likuidasi ini tidak membuat karyawan yang ada di perusahaan-perusahaan itu diberhentikan.
"Pemangkasan 25 perusahaan ini merupakan quick win sesuai kebijakan pemerintah tidak akan ada layoff. Tujuh perusahaan dilikuidasi dan sisanya di divestasi, sisanya tahun depan," tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan proses perampingan anak cucu Pertamina tetap berjalan, meskipun saat ini situasi di dalam negeri ini sedanga mengalami tantangan berat dengan adanya Covid-19. "Sejak awal selalu ingin melakukan agenda-agenda yang memang sudah dibicarakan jauh-jauh hari," ungkap Erick.
Menurut Erick, adanya Covid-19 ini jangan membuat para perusahaan BUMN terlena. Apalagi jika perusahaan BUMN ini sampai pasrah menunggu keadaan virus corona ini rampung.
"Keadaan memang sulit karena Covid-19, tapi juga seperti yang saya sampaikan kita enggak boleh terlena pasrah tanpa terus bergerak," pungkasnya.
"Kami sudah lakukan kajian untuk melihat rasionalisasi. Kami sudah identifikasi ada sebanyak 25 peruhsahaan yang bisa kita lakukan likuidasi dan divestasi," ujar Nicke di Jakarta, Jumat (3/4/2020).
Lebuh lanjut dia mengatakan, dari 25 perusahaan ini, yang akan ditutup sebanyak 7 perusahaan, sedangkan sisanya sebanyak 18 perusahaan akan di merger. Nicke memastikan proses likuidasi ini tidak membuat karyawan yang ada di perusahaan-perusahaan itu diberhentikan.
"Pemangkasan 25 perusahaan ini merupakan quick win sesuai kebijakan pemerintah tidak akan ada layoff. Tujuh perusahaan dilikuidasi dan sisanya di divestasi, sisanya tahun depan," tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan proses perampingan anak cucu Pertamina tetap berjalan, meskipun saat ini situasi di dalam negeri ini sedanga mengalami tantangan berat dengan adanya Covid-19. "Sejak awal selalu ingin melakukan agenda-agenda yang memang sudah dibicarakan jauh-jauh hari," ungkap Erick.
Menurut Erick, adanya Covid-19 ini jangan membuat para perusahaan BUMN terlena. Apalagi jika perusahaan BUMN ini sampai pasrah menunggu keadaan virus corona ini rampung.
"Keadaan memang sulit karena Covid-19, tapi juga seperti yang saya sampaikan kita enggak boleh terlena pasrah tanpa terus bergerak," pungkasnya.
(fjo)