Wall Street Menguat Setelah Data Corona di AS Mulai Menurun
A
A
A
NEW YORK - Bursa saham Amerika Serikat alias Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin waktu setempat, karena investor mencermati puncak kasus virus corona yang mencapai titik kulminasi. Hal ini tercermin dari mulai menurunnya kasus Covid-19.
Melansir dari CNBC, Selasa (7/4/2020), indeks Dow Jones ditutup melonjak 1.600 poin, dan indeks S&P 500 melompat 7% ke level tertinggi sejak 13 Maret. Nasdaq juga diperdagangkan lebih tinggi.
Presiden AS Donald Trump mengatakan dalam konferensi pers Senin bahwa ada "harapan luar biasa" setelah mengadakan pertemuan dengan 10 perusahaan kesehatan yang sedang melakukan uji coba aktif vaksin untuk corona. Trump melaporkan bahwa penelitian untuk pengembangan vaksin terus dilakukan dengan "kecepatan luar biasa".
Investor pun mulai tenang karena data selama sepekan terakhir menunjukkan perlambatan dalam jumlah kasus corona di AS, meski masih dini untuk menentukan segera berakhir. Korban jiwa di AS, Spanyol, dan Italia sudah menunjukkan pengurangan.
New York, wilayah AS yang paling banyak kasus corona juga melaporkan penurunan jumlah kematian. "New York kemungkinan sudah mendekati titik puncak dan akan selesai satu bulan mendatang," kata Marko Kolanovic, kepala strategi derivatif di JPMorgan.
Di tengah reli Senin, indeks yang mengukur kekhawatiran Wall Street yaitu Indeks Volatilitas Cboe turun 3,3% menjadi 45,24, level terendah dalam dua minggu. Tiga minggu lalu, Indeks Volatilitas Cboe mencapai rekor tertinggi 82,69, melampaui level puncak selama krisis keuangan 2008.
Melansir dari CNBC, Selasa (7/4/2020), indeks Dow Jones ditutup melonjak 1.600 poin, dan indeks S&P 500 melompat 7% ke level tertinggi sejak 13 Maret. Nasdaq juga diperdagangkan lebih tinggi.
Presiden AS Donald Trump mengatakan dalam konferensi pers Senin bahwa ada "harapan luar biasa" setelah mengadakan pertemuan dengan 10 perusahaan kesehatan yang sedang melakukan uji coba aktif vaksin untuk corona. Trump melaporkan bahwa penelitian untuk pengembangan vaksin terus dilakukan dengan "kecepatan luar biasa".
Investor pun mulai tenang karena data selama sepekan terakhir menunjukkan perlambatan dalam jumlah kasus corona di AS, meski masih dini untuk menentukan segera berakhir. Korban jiwa di AS, Spanyol, dan Italia sudah menunjukkan pengurangan.
New York, wilayah AS yang paling banyak kasus corona juga melaporkan penurunan jumlah kematian. "New York kemungkinan sudah mendekati titik puncak dan akan selesai satu bulan mendatang," kata Marko Kolanovic, kepala strategi derivatif di JPMorgan.
Di tengah reli Senin, indeks yang mengukur kekhawatiran Wall Street yaitu Indeks Volatilitas Cboe turun 3,3% menjadi 45,24, level terendah dalam dua minggu. Tiga minggu lalu, Indeks Volatilitas Cboe mencapai rekor tertinggi 82,69, melampaui level puncak selama krisis keuangan 2008.
(ven)