Buka Keran Impor Buah, Mendag Tunggu Izin Kementan
A
A
A
JAKARTA - Keran impor buah bakal kembali dibuka Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mencukupi pasokan buah di dalam negeri. Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan, keran impor buah akan dibuka yang berasal dari Amerika Serikat dan Australia.
Namun Ia menerangkan, pihaknya masih menunggu Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dari Kementerian Pertanian (Kementan). "Mengenai buah-buahan, berdasarkan RIPH dari Kementan baru kita setujui impornya. Tadi ini katanya kenapa hanya Amerika dan Australia. Di sini kita memang menunggu keluarnya RIPH dari Kementan," ujar Agus di Jakarta, Selasa (7/4/2020)
Sementara itu Ia menjelaskan, alasan pembebasan izin impor untuk komoditas bawang putih dan bawang bombay karena adanya kekurangan pasokan. Sebagai informasi saat ini 26 ton bawang bombay yang diimpor dari Selandia Baru mulai masuk ke Indonesia. Secara bertahap, komoditas tersebut akan segera didistribusikan ke sejumlah pulau, seperti Jawa, Sumatera, Sulawesi, hingga Papua.
"Komunikasi masih kurang lancar. Nanti kami akan menjelaskan lebih detail lagi supaya pelaku usaha dimudahkan sehingga harapannya kebutuhan konsumen terpenuhi dan harga terjangkau," jelasnya.
Kendati demikian untuk beras, Agus tidak akan melakukan impor. Pasalnya, dia meminta Perum Bulog akan lebih optimal dalam menyerap gabah dan beras dari petani untuk memperkuat stok pemerintah dan dapat menjamin ketahana harga saat terjadi gejolak harga beras di pasar," ungkapnya.
Namun Ia menerangkan, pihaknya masih menunggu Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dari Kementerian Pertanian (Kementan). "Mengenai buah-buahan, berdasarkan RIPH dari Kementan baru kita setujui impornya. Tadi ini katanya kenapa hanya Amerika dan Australia. Di sini kita memang menunggu keluarnya RIPH dari Kementan," ujar Agus di Jakarta, Selasa (7/4/2020)
Sementara itu Ia menjelaskan, alasan pembebasan izin impor untuk komoditas bawang putih dan bawang bombay karena adanya kekurangan pasokan. Sebagai informasi saat ini 26 ton bawang bombay yang diimpor dari Selandia Baru mulai masuk ke Indonesia. Secara bertahap, komoditas tersebut akan segera didistribusikan ke sejumlah pulau, seperti Jawa, Sumatera, Sulawesi, hingga Papua.
"Komunikasi masih kurang lancar. Nanti kami akan menjelaskan lebih detail lagi supaya pelaku usaha dimudahkan sehingga harapannya kebutuhan konsumen terpenuhi dan harga terjangkau," jelasnya.
Kendati demikian untuk beras, Agus tidak akan melakukan impor. Pasalnya, dia meminta Perum Bulog akan lebih optimal dalam menyerap gabah dan beras dari petani untuk memperkuat stok pemerintah dan dapat menjamin ketahana harga saat terjadi gejolak harga beras di pasar," ungkapnya.
(akr)