Indonesia Bakal Kedatangan Impor Buah Strawberry dan Peach dari Korsel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Korea Selatan ( Korsel ) terus mendorong produk-produk makanan dan minumannya masuk ke Indonesia. Seperti buah strawberry dan peach yang cukup terkenal di Korsel.
"Kita Agustus akan siapkan ekspor buah peach yang memiliki kualitas terbaik dari Korsel lalu di bulan Oktober buah stawberry," ujar Kepala Perwakilan Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corporation, Lee Seung Hoon, di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Jumat (26/7/2024).
Dia mengatakan produk makanan dari Korsel memiliki cita rasa berbeda. Sebab itu, pihaknya optimistis bisa terus bersaing.
"Korea Selatan terkenal dengan makananannya yang manis dan harga terjangkau. Jadi banyak diminati dan kualitasnya juga bagus," jelasnya.
Dia menargetkan nilai transaksi USD3 juta dalam acara Food & Hospitality Indonesia (FHI) 2024. Hal ini dikarenakan banyaknya kerjasama dengan perusahaan Indonesia dalam memperkenalkan produk makanan Indonesia. "Saat ini nilai transaksi kerjasama kita mencapai USD3 juta dan sudah terkumpul USD5 juta," kata dia.
Sementara, 12 perusahaan asal Korsel menyajikan produk-produk mereka di booth Korea Pavilion dalam gelaran ini.
Produk-produk dari Korsel sudah banyak diterima masyarakat Indonesia seiring K-Pop dan K-Drama tetapi memasarkan makanan dan minuman Korsel di Tanah Air tetap memiliki tantangannya sendiri.
"Butuh waktu lama untuk bisa masuk ke pasar Indonesia, termasuk mengurus sertifikat halal dan lainnya. Di sinilah AT (Korea Agro-Trade Center) hadir (membantu perusahaan Korea) mengurus sertifikasi halal, izin BPOM dan yang lain," tuturnya.
"Kita Agustus akan siapkan ekspor buah peach yang memiliki kualitas terbaik dari Korsel lalu di bulan Oktober buah stawberry," ujar Kepala Perwakilan Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corporation, Lee Seung Hoon, di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Jumat (26/7/2024).
Dia mengatakan produk makanan dari Korsel memiliki cita rasa berbeda. Sebab itu, pihaknya optimistis bisa terus bersaing.
"Korea Selatan terkenal dengan makananannya yang manis dan harga terjangkau. Jadi banyak diminati dan kualitasnya juga bagus," jelasnya.
Dia menargetkan nilai transaksi USD3 juta dalam acara Food & Hospitality Indonesia (FHI) 2024. Hal ini dikarenakan banyaknya kerjasama dengan perusahaan Indonesia dalam memperkenalkan produk makanan Indonesia. "Saat ini nilai transaksi kerjasama kita mencapai USD3 juta dan sudah terkumpul USD5 juta," kata dia.
Sementara, 12 perusahaan asal Korsel menyajikan produk-produk mereka di booth Korea Pavilion dalam gelaran ini.
Produk-produk dari Korsel sudah banyak diterima masyarakat Indonesia seiring K-Pop dan K-Drama tetapi memasarkan makanan dan minuman Korsel di Tanah Air tetap memiliki tantangannya sendiri.
"Butuh waktu lama untuk bisa masuk ke pasar Indonesia, termasuk mengurus sertifikat halal dan lainnya. Di sinilah AT (Korea Agro-Trade Center) hadir (membantu perusahaan Korea) mengurus sertifikasi halal, izin BPOM dan yang lain," tuturnya.
(nng)