Pintar dalam Memasang Keramik Lantai

Rabu, 08 April 2020 - 12:45 WIB
Pintar dalam Memasang Keramik Lantai
Pintar dalam Memasang Keramik Lantai
A A A
Agus Kriswandi Basyari
Pitaloka Land

Tulisan pekan ini merupakan rangkaian dari tulisan pekan lalu tentang pekerjaan plester dan aci. Kelanjutan pekerjaan setelah plester dan aci adalah pemasangan keramik lantai.

Sebelum berbicara teknis pemasangan keramik lantai, bagian awal yang akan diuraikan berkenaan dengan volume, bahan, dan upah kerja. Agar dipahami dengan mudah, volume yang akan dihitung adalah 1 x 1 m2 pemasangan keramik lantai.

Adapun bahan yang diperlukan antaran lain keramik, pasir, semen, dan air. Untuk upah kerja terbagi menjadi dua, yaitu harian atau borongan, yang akan dibahas kemudian.

Dengan volume berukuran 1 x 1 m2, keramik yang dibutuhkan biasanya dibeli dalam dus keramik. Akan tetapi, keramik yang bisa dipakai memiliki ukuran berbeda-beda, mulai 20 x 20 cm, 30 x 30 cm, 40 x 40 cm, hingga ukuran lain yang ada di pasaran.

Demikian pula harganya yang sangat tergantung pada ukuran dan kualitas keramik, bisa sangat murah atau sangat mahal, disesuaikan dengan pengguna keramik.

Bahan selanjutnya yang digunakan untuk pengerjaan keramik lantai adalah adukan berupa campuran pasir, semen, dan air. Adukan ini berfungsi untuk lantai kerja sebagai landasan pemasangan keramik.

Untuk ukuran 1 m2 pemasangan keramik, dibutuhkan pasir sebanyak 0,018 m3. Kalau harga 1 m3 pasir adalah Rp250.000, hitungan untuk 1 m2 lantai dasar keramik adalah Rp250.000 x 0,018 atau senilai Rp4.500.

Sedangkan, kebutuhan semen untuk volume 1 m2 adalah 0,145 kg. Jika harga 1 sak semen dengan berat 50 kg adalah Rp55.000, semen yang dibutuhkan adalah Rp55.000 x 0,145, yaitu Rp7.975. Dengan demikian, kebutuhan adukan untuk volume lantai dasar kerja keramik sebesar Rp12.475.

Sementara itu, upah kerja terbagi menjadi dua pilihan, yaitu upah harian atau borongan. Untuk upah harian tergantung wilayah masing-masing. Misalnya, di Cibinong, Bogor, upah tukang terampil sebesar Rp150.000 per hari dan asisten tukang sebesar Rp130.000 per hari. Sedangkan, untuk upah borongan bisa dihitung berdasarkan kesepakatan antara pemilik bangunan dan tukang, dengan memperhitungkan angka upah harian dan durasi pekerjaan. Sebagai gambaran, pengerjaan keramik lantai dalam satu hari dapat diselesaikan 11 m2 setelah memperhitungkan bahan baku dan upah kerja.

Berikut ini tips pemasangan keramik lantai agar lebih kuat. Pertama, rendam keramik dalam air agar lebih elastis. Perhatikan kualitas keramik karena keramik yang buruk akan sulit dipasang. Berikan cairan semen di bawah keramik yang akan dipasang agar lebih kuat merekat, lalu bersihkan dari kerikil agar keramik tidak goyang. Padatkan secara merata dan pastikan tidak ada ruang kosong pada dasar keramik agar keramik tidak mudah lepas di kemudian hari. Pasang nat keramik dan pastikan keramik tidak diinjak selama 2–3 hari.
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4896 seconds (0.1#10.140)