Tiga BUMN siap IPO

Selasa, 03 Januari 2012 - 17:04 WIB
Tiga BUMN siap IPO
Tiga BUMN siap IPO
A A A
Sindonews.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memperkirakan bisa menggelar penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) sebanyak delapan BUMN termasuk anak usahanya.

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, tiga BUMN yang dipastikan akan melepas sebagian sahamnya ke publik, yakni PT Semen Baturaja, PT Pegadaian dan PT Waskita Karya.

"Target kita yang BUMN yang IPO tahun ini tiga BUMN, tapi kalau bisa delapan (BUMN) termasuk anak usahanya," katanya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2011).

Selain tiga BUMN tersebu, sebanyak lima BUMN termasuk anak usahanya sedang antre untuk finalisasi masuk dalam program IPO. Kendati demikian, Dahlan enggan menyebut kelima BUMN termasuk anak usaha perusahaan pelat merah tersebut. Dahlan berharap, kelima BUMN termasuk anak usahanya ini bisa IPO pada tahun ini.

Status Pegadaian sendiri sudah berubah dari perusahaan umum (Perum) menjadi perseroan terbatas (PT). Dengan demikian, PT Pegadaian bisa melakukan IPO pada tahun ini, jika perusahaan tersebut sudah siap untuk melepas sahamnya pada 2012.

"Terserah Pegadaian, kalau mereka sudah siap (IPO), kita izinkan untuk IPO," imbuh Dahlan.

Pegadaian sebelumnya menyatakan kesiapannya melaksanakan IPO pada 2012, setelah statusnya resmi berubah dari Perum menjadi PT.

“Setelah perubahan status sudah resmi, Pegadaian siap untuk mencatatkan sahamnya di BEI,” kata Direktur Utama Perum Pegadaian Suwhono akhit tahun lalu.

Dia menjelaskan, Pegadaian sudah melakukan persiapan internal untuk bisa menjadi perusahaan terbuka. Namun, untuk menjadi perusahaan terbuka diperlukan izin dari Kementerian BUMN dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), serta melihat kondisi pasar pada tahun ini.

Disinggung mengenai jumlah saham yang akan dilepas ke pasar, dia mengaku belum memutuskannya. “Untuk nilainya belum. Kalau ada standar minimal, kita sesuai aturan,“ imbuh Suwhono.

Adapun dana hasil IPO akan digunakan Pegadaian untuk menambah modal kerja. Kebutuhan perusahaan pada tahun ini, dia mengungkapkan sebesar Rp7 triliun. Dana tersebut sesuai dengan rencana akan dicari dari pinjaman perbankan sebesar Rp4 triliun dan sisanya senilai Rp3 triliun berasal dari penerbitan surat utang (obligasi) berkelanjutan dalam tiga tahap. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7278 seconds (0.1#10.140)