ABM Investama bayar utang Rp344 M
A
A
A
Sindonews.com - PT ABM Investama Tbk (ABMM) melakukan pembayaran utang perseroan kepada Bank DBS Singapura USD13 juta (sekitar Rp119 miliar) dan kepada Bank Permata Tbk (BNLI) Rp225 miliar.
Pembayaran utang ini merupakan realisasi dari rencana penggunaan sebagian dana hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) perseroan. Direktur Utama ABMM Andi Djajanegara mengatakan, perseroan mengalokasikan kurang lebih 24 persen dari total dana IPO yang diperoleh ABM untuk membayarkan utang perseroan kepada dua institusi perbankan.
“Sebagian pinjaman tersebut sebenarnya belum saatnya jatuh tempo. Hanya, kami mempercepat pelunasan pinjaman untuk memenuhi komitmen kami kepada para pemangku kepentingan kami terutama para investor,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya kemarin.
Dia menjelaskan, percepatan pembayaran akan mengurangi beban bunga pinjaman dan memperkuat struktur permodalan perseroan, sehingga dapat mengoptimalkan dana yang ada untuk memperkuat bisnis anak-anak perusahaan.
Menurut Andi, tahun ini ABMM melalui anak usahanya akan secara terus-menerus menyediakan solusi bisnis yang terkait dengan energi dari hulu ke hilir, yang mampu menghasilkan struktur biaya yang efisien, peningkatan profitabilitas, dan kepastian akan usaha yang berkesinambungan.
Sebelumnya, ABMM memperkirakan pertumbuhan laba bersih tahun ini akan mencapai dua kali lipat dari pencapaian 2011 lalu. Kenaikan tersebut didukung oleh peningkatan produksi batu bara perseroan yang mencapai 5,5 juta ton pada 2012.
Produksi tersebut terutama berasal dari tambang yang berada di Kalimantan Selatan dan Aceh. Pada 2011 lalu, laba bersih perseroan diharapkan tumbuh 350–400 persen menjadi sekitar Rp571 miliar–Rp635 miliar.
Pembayaran utang ini merupakan realisasi dari rencana penggunaan sebagian dana hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) perseroan. Direktur Utama ABMM Andi Djajanegara mengatakan, perseroan mengalokasikan kurang lebih 24 persen dari total dana IPO yang diperoleh ABM untuk membayarkan utang perseroan kepada dua institusi perbankan.
“Sebagian pinjaman tersebut sebenarnya belum saatnya jatuh tempo. Hanya, kami mempercepat pelunasan pinjaman untuk memenuhi komitmen kami kepada para pemangku kepentingan kami terutama para investor,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya kemarin.
Dia menjelaskan, percepatan pembayaran akan mengurangi beban bunga pinjaman dan memperkuat struktur permodalan perseroan, sehingga dapat mengoptimalkan dana yang ada untuk memperkuat bisnis anak-anak perusahaan.
Menurut Andi, tahun ini ABMM melalui anak usahanya akan secara terus-menerus menyediakan solusi bisnis yang terkait dengan energi dari hulu ke hilir, yang mampu menghasilkan struktur biaya yang efisien, peningkatan profitabilitas, dan kepastian akan usaha yang berkesinambungan.
Sebelumnya, ABMM memperkirakan pertumbuhan laba bersih tahun ini akan mencapai dua kali lipat dari pencapaian 2011 lalu. Kenaikan tersebut didukung oleh peningkatan produksi batu bara perseroan yang mencapai 5,5 juta ton pada 2012.
Produksi tersebut terutama berasal dari tambang yang berada di Kalimantan Selatan dan Aceh. Pada 2011 lalu, laba bersih perseroan diharapkan tumbuh 350–400 persen menjadi sekitar Rp571 miliar–Rp635 miliar.
()