PKPK incar kontrak baru dari Vico Indonesia Rp200 M
A
A
A
Sindonews.com – PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) mengincar tambahan kontrak baru untuk pengerjaan konstruksi drilling minyak dan gas (migas) dari PT Vico Indonesia senilai Rp200 miliar.
Perseroan baru saja mendapatkan kontrak baru senilai Rp190 miliar, yang juga berasal dari Vico Indonesia.
”Target kontrak kami tahun ini sebesar Rp481,7 miliar. Selain kontrak dari Vico, kami juga mengincar tender kontrakkontrak lainnya,” ujar Direktur PKPK Untung Haryono di Jakarta kemarin.
Dia mengatakan, kontrak yang telah didapatkan dari Vico Indonesia adalah pengerjaan penyambungan pipa dengan durasi dua tahun.
Pengerjaan proyek tersebut direncanakan mulai berlangsung pertengahan Februari 2012 dan diharapkan selesai Februari 2014. Sementara, lanjut Untung, kontrak baru yang diincar saat ini masih dalam proses tender.
Jika kontrak tersebut didapat, perseroan akan melampaui target di tahun ini.Target kontrak sebesar Rp481,7 miliar terutama berasal dari divisi konstruksi sebesar Rp416 miliar, yang terdiri atas kontrak baru senilai Rp285 miliar dan carry over tahun lalu Rp131 miliar.
Selain dari konstruksi, ungkapnya,kontribusi kontrak berasal dari divisi penyewaan alat-alat berat dengan target sebesar Rp65,7 miliar.
Komposisinya, kontrak baru sebesar Rp50 miliar dan bawaan (carry over) sebesar Rp15,7 miliar. Adanya kontrak baru tersebut diharapkan membuat pendapatan perseroan tahun ini mencapai Rp522,59 miliar atau naik 70,55 persen dari realisasi tahun lalu sebesar Rp306,41 miliar.
”Kontribusi divisi konstruksi sebesar Rp379,04 miliar,divisi batu bara Rp86,4 miliar, dan divisi penyewaan alat-alat berat untuk pembersihan lahan pertambangan sebesar Rp57,15 miliar,” kata dia.
Sementara, perseroan menargetkan laba bersih tahun ini tumbuh tipis yaitu 1,49 persen menjadi Rp7,7 miliar dari Rp5,48 miliar realisasi tahun lalu.
Tipisnya margin keuntungan disebabkan beban usaha meningkat tajam setelah dua konsesi pertambangan perseroan ditutup tahun lalu. Sekretaris Perusahaan PKPK Herry Priambodo mengatakan, penerbitan saham baru (rights issue) memang diperuntukkan bagi akuisisi tambang di KalimantanTengah.
Namun, hingga saat ini perseroan belum mendapatkan tambang yang sesuai untuk diambil alih. Sehingga, rights issue masih belum menemui kejelasan. Padahal rencana penerbitan saham baru itu sudah didengungkan sejak tahun lalu.
Perseroan baru saja mendapatkan kontrak baru senilai Rp190 miliar, yang juga berasal dari Vico Indonesia.
”Target kontrak kami tahun ini sebesar Rp481,7 miliar. Selain kontrak dari Vico, kami juga mengincar tender kontrakkontrak lainnya,” ujar Direktur PKPK Untung Haryono di Jakarta kemarin.
Dia mengatakan, kontrak yang telah didapatkan dari Vico Indonesia adalah pengerjaan penyambungan pipa dengan durasi dua tahun.
Pengerjaan proyek tersebut direncanakan mulai berlangsung pertengahan Februari 2012 dan diharapkan selesai Februari 2014. Sementara, lanjut Untung, kontrak baru yang diincar saat ini masih dalam proses tender.
Jika kontrak tersebut didapat, perseroan akan melampaui target di tahun ini.Target kontrak sebesar Rp481,7 miliar terutama berasal dari divisi konstruksi sebesar Rp416 miliar, yang terdiri atas kontrak baru senilai Rp285 miliar dan carry over tahun lalu Rp131 miliar.
Selain dari konstruksi, ungkapnya,kontribusi kontrak berasal dari divisi penyewaan alat-alat berat dengan target sebesar Rp65,7 miliar.
Komposisinya, kontrak baru sebesar Rp50 miliar dan bawaan (carry over) sebesar Rp15,7 miliar. Adanya kontrak baru tersebut diharapkan membuat pendapatan perseroan tahun ini mencapai Rp522,59 miliar atau naik 70,55 persen dari realisasi tahun lalu sebesar Rp306,41 miliar.
”Kontribusi divisi konstruksi sebesar Rp379,04 miliar,divisi batu bara Rp86,4 miliar, dan divisi penyewaan alat-alat berat untuk pembersihan lahan pertambangan sebesar Rp57,15 miliar,” kata dia.
Sementara, perseroan menargetkan laba bersih tahun ini tumbuh tipis yaitu 1,49 persen menjadi Rp7,7 miliar dari Rp5,48 miliar realisasi tahun lalu.
Tipisnya margin keuntungan disebabkan beban usaha meningkat tajam setelah dua konsesi pertambangan perseroan ditutup tahun lalu. Sekretaris Perusahaan PKPK Herry Priambodo mengatakan, penerbitan saham baru (rights issue) memang diperuntukkan bagi akuisisi tambang di KalimantanTengah.
Namun, hingga saat ini perseroan belum mendapatkan tambang yang sesuai untuk diambil alih. Sehingga, rights issue masih belum menemui kejelasan. Padahal rencana penerbitan saham baru itu sudah didengungkan sejak tahun lalu.
()