Tender Waduk Karian USD196 juta disiapkan
A
A
A
Sindonews.com – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah menyelesaikan persiapan dokumen tender proyek pembangunan Waduk Karian, Banten, Jawa Barat, senilai USD196 juta. Rencananya proyek tersebut akan ditender pada bulan Maret tahun ini.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PU Mochamad Amron mengatakan, dibukanya proses tender tersebut menyusul disepakatinya aturan yang akan dipakai sebagai acuan pelaksanaan tender waduk itu. Sebelumnya proses tender terkendala lantaran pemerintah pusat merujuk pada Peraturan Presiden (Perpres) No 54/2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa untuk pelaksanaannya, sementara Pemerintah Korea ingin tender dilaksanakan sesuai dengan aturan negara tersebut.
Seperti diketahui, pendanaan pembangunan fisik Waduk Karian bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, sebagian kebutuhan investasi diperoleh dari pinjaman pemerintah Korea sebesar USD100 juta melalui Korea International Cooperation Agency (KOICA).
“Masing-masing sudah sepakat terkait detail procurement- nya. Kami juga sudah lakukan beberapa perubahan terkait kesepakatan itu. Salah satunya, kita harus siapkan konsultan untuk proses tender hingga konstruksi. Saat ini sedang kami susun dokumen untuk tender konsultan,” kata Amron di Jakarta, Selasa, 24 Januari 2012.
Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian PU Taufik Widjoyono menambahkan, perjanjian pinjaman untuk proyek tersebut antara pemerintah dengan KOICA sudah ditandatangani sejak 22 Desember 2011 lalu.
“Perjanjian sudah ditandatangani, nilainya USD100 juta dari total kebutuhan USD196 juta dengan jangka waktu selama tujuh tahun sampai 2019. Pinjaman itu akan dialokasikan untuk pekerjaan sipil, hydromechanical,dan jasa konsultasi,” ungkapnya.
Selanjutnya,Amron mengatakan, pemerintah berencana untuk membuka proses tender kontraktor proyek pembangunan Waduk Karian mulai pertengahan 2012.
Dengan demikian, konstruksi waduk tersebut dapat dimulai secepatnya pada akhir tahun ini atau awal 2013. Saat ini pihaknya juga tengah mempercepat penyelesaian proses pembebasan lahan waduk tersebut. Kementerian PU menargetkan, pembebasan lahan untuk kawasan tapak bendungan dan akses jalan masuk dapat dituntaskan paling cepat pada pertengahan tahun ini.
“Setiap proses di dalam proyek ini memang harus dilakukan secara hati-hati, karena ada kesepakatan terkait pinjaman luar negeri. Pinjaman sendiri baru akan dikucurkan jika lahan sudah dibebaskan seluruhnya. Saat ini lahan yang dibebaskan sudah 40%,” jelasnya.
Dia mengatakan, areal lahan yang sudah dibebaskan merupakan milik warga di 11 desa sebagai jaminan untuk memulai pekerjaan tapak dan akses ke waduk.
Sebagian sisa tanah dikuasai oleh Perhutani, sehingga pembebasan diperkirakan tidak membutuhkan waktu lama. Proses pembangunan ditargetkan tuntas dalam waktu tiga sampai empat tahun ke depan. Bendungan ini diperkirakan dapat menampung 219 juta meter kubik dengan debit air sekitar 14,6 meter kubik per detik.
Waduk tersebut ditujukan untuk mencukupi kebutuhan air di kawasan Tangerang, Serang, dan Cilegon dengan kapasitas 9,1 meter kubik per detik, keperluan irigasi di kawasan Ciujung 5,5 meter kubik per detik, dan penambahan air baku di DKI 6,6 meter kubik per detik. (bro)
()