Tepat jika subsidi BBM untuk infrastruktur
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat Ekonomi Aviliani menilai, keputusan pemerintah untuk mengalokasikan dana subsidi Bahan Bakar minyak (BBM) ke infrastruktur merupakan keputusan yang tepat. Namun yang perlu diperhatikan lagi, untuk siapa dan dimana infrastruktur itu akan difokuskan?
"Tepat untuk Infrastruktur, tapi untuk siapa dan di mana? Tidak boleh asal juga," ungkapnya kepada Sindonews, saat ditemui di Kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta, Senin (5/3/2012).
Dia menjelaskan, sebenarnya dari kenaikan harga BBM, pihak yang paling dirugikan dan dikhawatirkan adalah buruh.
"Yang kena dampak itu kaum buruh. Karena banyak buruh itu yang masuk kategori miskin dan hampir miskin. Kalau kenaikan harga terjadi, dan transportasi juga ikut naik, maka dapat dimungkinkan setengah dari gaji buruh tersebut adalah untuk transportasi saja. Bagaimana dengan kebutuhan yang lain?," paparnya.
Aviliani menyarankan kepada pemerintah agar alokasi dana infrastrukur tersebut difokuskan pada infrastruktur transportasi. Karena kalau nantinya ada transportasi murah di Indonesia, itu sangat menjamin kehidupan buruh dan masyarakat kelas menengah ke bawah lainnya.
"Transportasi murah itu kita yang tidak punya. Kasihan para pengusaha kalau harus naikkan harga UMR lagi," lanjutnya.
Selain itu infrastruktur yang dibangun adalah, infrastruktur penghubung dari desa ke kota. Kemudian, membangun semacam rumah susun yang diperuntukkan di wilayah industri/pabrik.
"Jadi jangan perumahan yang dibikin lagi, tapi rumah susun yang lokasi berdekatan dengan pabrik-pabrik, sehingga para buruh juga tidak memerlukan ongkos lagi untuk bekerja," pungkasnya. (bro)
()