BBM belum naik, warga Parepare sudah panik
A
A
A
Sindonews.com - Wacana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) masih terus bergulir, namun kepanikan warga kota Parepare terlihat pada hari ini di dua Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU). Warga rela yang mengantre hingga dua jam hanya untuk mendapatkan BBM jenis premium karena di beberapa SPBU mengalami kehabisan stok.
"Dua jam harus ikut mengantre karena di dua SPBU lainnya seperti SPBU di Patung Pemuda dan Lumpue, bensin sudah habis. Padahal, menurut Udin, tidak biasanya SPBU di Parepare kehabisan stok di pagi hari," ungkap salah seorang warga Samparaja, Udin, Jumat (9/3/2012).
Disinyalir hal ini akibat dari rencana kenaikan BBM oleh pemerintah, namun pengelola SPBU Patung Pemuda, Dania mengaku pihaknya belum menerima pemberitahuan bahwa harga BBM akan naik. Mengenai stok, kata dia, pihaknya tetap mendapat jatah dari Pertamina sebesar 16 ton, sesuai jatah awal seperti sebagaimana biasanya. "Hanya tidak tidak tahu juga kok tiba-tiba ada antrean panjang," ungkapnya.
Sementara itu, terkait dengan pemberian kompensasi melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT) guna meredam dampak BBM naik, Kepala Bagian Ekonomi, Anwar thalib mengaku belum mengetahui hal tersebut. Anwar juga mengatakan belum mau berkomentar banyak karena belum ada data. Tetapi, kata Anwar jika benar ada BLT, maka menurut data lama, sekitar 5.104 warga Parepare yang tercatat untuk menerima BLT tersebut.
"Kenaikan kan masih wacana, jadi mengenai BLT juga belum ada kejelasan. Sedangkan data pasti penerima juga tidak valid dan butuh data baru dari Badan Pusat Statistik (BPS)," terangnya.
Anwar menambahkan, sebagai pribadi ia menilai kenaikan harga BBM bukan solusi yang baik. Bahkan kata dia justru menyusahkan masyarakat miskin. Pasalnya, kenaikan BBM otomatis akan diikuti kenaikan barang-barang yang lain.
"Jika di perkirakan BLT-nya Rp300 ribu, tapi biaya yang harus dikeluarkan bisa mencapai Rp3 juta karena kenaikan BBM maka akan berimbas disegala sektor," bebernya. (ank)
"Dua jam harus ikut mengantre karena di dua SPBU lainnya seperti SPBU di Patung Pemuda dan Lumpue, bensin sudah habis. Padahal, menurut Udin, tidak biasanya SPBU di Parepare kehabisan stok di pagi hari," ungkap salah seorang warga Samparaja, Udin, Jumat (9/3/2012).
Disinyalir hal ini akibat dari rencana kenaikan BBM oleh pemerintah, namun pengelola SPBU Patung Pemuda, Dania mengaku pihaknya belum menerima pemberitahuan bahwa harga BBM akan naik. Mengenai stok, kata dia, pihaknya tetap mendapat jatah dari Pertamina sebesar 16 ton, sesuai jatah awal seperti sebagaimana biasanya. "Hanya tidak tidak tahu juga kok tiba-tiba ada antrean panjang," ungkapnya.
Sementara itu, terkait dengan pemberian kompensasi melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT) guna meredam dampak BBM naik, Kepala Bagian Ekonomi, Anwar thalib mengaku belum mengetahui hal tersebut. Anwar juga mengatakan belum mau berkomentar banyak karena belum ada data. Tetapi, kata Anwar jika benar ada BLT, maka menurut data lama, sekitar 5.104 warga Parepare yang tercatat untuk menerima BLT tersebut.
"Kenaikan kan masih wacana, jadi mengenai BLT juga belum ada kejelasan. Sedangkan data pasti penerima juga tidak valid dan butuh data baru dari Badan Pusat Statistik (BPS)," terangnya.
Anwar menambahkan, sebagai pribadi ia menilai kenaikan harga BBM bukan solusi yang baik. Bahkan kata dia justru menyusahkan masyarakat miskin. Pasalnya, kenaikan BBM otomatis akan diikuti kenaikan barang-barang yang lain.
"Jika di perkirakan BLT-nya Rp300 ribu, tapi biaya yang harus dikeluarkan bisa mencapai Rp3 juta karena kenaikan BBM maka akan berimbas disegala sektor," bebernya. (ank)
()