Terserang hama, petani terancam gagal panen

Kamis, 15 Maret 2012 - 17:23 WIB
Terserang hama, petani terancam gagal panen
Terserang hama, petani terancam gagal panen
A A A
Sindonews.com - Akibat serangan hama ulat penggerek batang, ratusan hektar tanaman padi petani Kelurahan Temmassarange, Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan terancam gagal panen. Berdasarkan pantauan, nyaris seperdua lahan di daerah tersebut, mengalami kerusakan akibat serangan hama.

Rusli, salah seorang petani mengatakan serangan hama ulat penggerek batang yang menyerang tanaman padi miliknya kali ini, yang terparah dari serangan hama sebelumnya. "Kalau musim tanam yang lalu sawah kami juga terkena hama, tapi tidak separah ini " katanya, Kamis (15/3/2012).

Dari 90 are lahan persawahan yang digarapnya, hampir semuanya kering dan tidak berisi buah yang ada di batang tersebut. "Toh kalau ada yang dipanen, paling berkisar dua karung saja. Padahal sebelumnya sawah yang saya garap ini menghasilkan antara 40 hingga 50 karung," keluhnya.

Petani lain bernama Mustafa, asal Desa Sulili juga mengaku, sudah beberapa kali melakukan penyemprotan untuk menanggulangi 50 are sawah yang digarapnya agar tidak terserang hama. Namun usahanya tersebut tidak kunjung teratasi. "Pestisida yang kami gunakan berupa Galinzer dan Dacis, tapi tidak mempan mengatasi serangan ulat penggerek batang," katanya.

Mustafa memaparkan, awalnya padi yang berumur tiga bulan tersebut, mengalami perubahan pada daun yang menjadi warna kuning, kemudian mulai memerah dan akhir daun padi miliknya menjadi putih dan tanpa isi buah yang keluar pada tongkol padinya.

"Kami sudah pastikan akan gagal panen pada musim tanam kali ini. Syukur-syukur kalau biaya pembajakan yang kami keluarkan, bisa tertutupi," katanya.

Terpisah, Kepala Seksi Pengawasan Pupuk dan Peptisida Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pinrang Hj Nuraini justru menyalahkan petani setempat yang dianggap keliru dalam mengaplikasikan pestisida dalam menangani serangan hama penggerek batang. "Mereka itu salah aplikasi, karena pestisida yang mereka pakai tidak cocok untuk tanaman padi," katanya.

Beberapa jenis pestisida yang cocok untuk menanggulangi hama penggerek batang salah satunya adalah Spontan atau Klista.
"Sejauh ini laporan resmi yang masuk ke kantor belum ada, hanya sebatas lisan, itu pun hanya 30 hektar," katanya.

Sementara Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Distanak Pinrang Andi Tjalo Kerrang mengatakan, petugas pertanian akan turun ke lapangan dan memberikan tanda khusus areal sawah yang dianggap gagal panen.

"Gagal tidaknya satu areal pertanian, baru bisa disimpulkan setelah petugas lapangan turun melakukan peninjauan. Jika petani gagal panen karena serangan hama, tentu akan kami beri bantuan dana puso," tandasnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7009 seconds (0.1#10.140)