Pertamax naik, konsumsi premium bakal melonjak

Senin, 02 April 2012 - 10:48 WIB
Pertamax naik, konsumsi...
Pertamax naik, konsumsi premium bakal melonjak
A A A
Sindonews.com - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi yang semakin melonjak, diprediksi akan membuat permintaan terhadap BBM subsidi menjadi meningkat. Walaupun pemerintah menunda kenaikan harga BBM, hal itu tak lain dipicu disparitas harga yang terlalu jauh dengan harga jual pertamax di Palembang saat ini, yang mencapai Rp10.750 per liter.

Penanggungjawab SPBU 24.301149 Arif Budiman mengatakan, kenaikan harga pertamax menjadi Rp10.750/liter per 1 April, dari sebelumnya Rp9.900/liter, memang sudah diprediksi akan berdampak luas di masyarakat.

Perbedaan harga yang sangat mencolok membuat konsumen berpikir ulang untuk menggunakan pertamax sebagai bahan bakar kendaraan, sehingga pembeli ramai-ramai menggunakan premium yang harganya jauh lebih murah.

“Sudah pasti, nanti lebih banyak lagi mobil mewah beralih memakai premium. Soalnya beda harga sudah sampai dua kali lipat dari harga BBM subsidi yang dijual Rp4.500/liter,” ujar Arif.

Menurut Arif, saat ini di SPBU tempatnya bekerja, mampu menjual 35 ribu liter premium perhari. Jumlah tersebut sangat kontras dan berbanding terbalik dengan penjualan pertamax yang hanya 1.000 liter perhari.

Akibat kondisi ini, keberadaan BBM bersubsidi di Kota Palembang disinyalir akan semakin susah didapatkan masyarakat, lantaran kuota yang sudah tidak berimbang. Terlebih, saat ini diduga banyak pelaku industri yang memanfaatkan BBM bersubsidi, untuk menjalankan aktivitas produksinya.

Arif juga menyampaikan, harga jual pertamax yang makin tinggi, membuat penjualan pertamax di SPBU mereka terus mengalami penurunan, sejak April 2011 lalu.

Jika sebelumnya, SPBU mereka mampu menjual 2.600 liter pertamax perhari. Tapi, sejak harganya perlahan naik, pembeli pun ikut berkurang. Bahkan, kini pejualannya menurun tajam menjadi 1.300 liter perhari.

Sementara itu, salah seorang pengguna pertamax, Amelia, 29,warga Lemabang, Palembang mengatakan, kenaikan harga pertamax mencapai Rp10.750/liter membuat beban hidupnya semakin sulit. Dia pun berencana tak lagi menggunakan bahan bakar tersebut, karena sudah sangat mahal.

“Waktu masih Rp9.900 ya tetep ditahan aja, biar kondisi motor saya awet dan mesinnya bersih. Tapi, kalau sudah sampai Rp10.750 seperti ini susah juga, apalagi setiap hari motor ini saya gunakan keliling-keliling,” ungkap pemilik motor matic ini. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9672 seconds (0.1#10.140)