Wali Kota Makassar instruksikan pasar murah

Rabu, 04 April 2012 - 11:56 WIB
Wali Kota Makassar instruksikan pasar murah
Wali Kota Makassar instruksikan pasar murah
A A A


Sindonews.com - Menindaklanjuti instruksi Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) kepada kepala daerah di Sulsel untuk melakukan normalisasi harga bahan pokok, Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin memerintahkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk segera menggelar pasar murah.

Wali kota menilai, pasar murah adalah salah satu solusi untuk menekan harga bahan pokok yang terlanjur naik menyusul rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sejak Maret lalu. Pasar murah sekaligus memberikan kesempatan kepada masyarakat memperoleh barang dengan harga relatif murah dibanding pasar tradisional.

“Dalam minggu ini, fluktuasi harga akibat isu kenaikan BBM itu merambah di semua sendi kehidupan masyarakat. Isu kenaikan BBM mengakibatkan kebutuhan pokok meningkat. Karena itu, pasar murah harus terus berlanjut,” katanya usai meninjau pasar murah di Jalan AR Dg. Ngunjung, Kelurahan Rappokalling Kecamatan Tallo, Selasa 3 April 2012.

Menurutnya, dalam beberapa hari terakhir, pemkot mengintensifkan pemantauan gejolak kenaikan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional. Kalau ada kenaikan harga yang sangat tinggi dan menimbulkan beban masyarakat, pemkot akan menggelar pasar murah di tempat itu.

“Kami juga telah meminta kepada perusahaan-perusahaan agar memberikan harga yang spesial yakni harga yang lebih murah kepada masyarakat karena pasar murah digelar di kawasan kelompok masyarakat marginal,” tambahnya.

Berdasarkan data Disperindag Makassar yang diperoleh SINDO, dalam satu bulan terakhir, harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional belum stabil.

Bahkan, ada 11 item sembako yang mengalami kenaikan diantaranya beras yang sebelumnya di kisaran Rp8.140 per kilogram (kg) menjadi Rp8.500 hingga Rp9000. Sementara, gula pasir dari harga Rp11.800 menjadi Rp12.000 hingga Rp12.500 per kg dan minyak goreng dari harga Rp9.800 menjadi Rp10.000 hingga Rp11.000 per kg. Kenaikan harga juga terjadi pada daging ayam yang tadinya dibeli seharga Rp34.00 per kg naik menjadi Rp35.000 hingga Rp40.000 per kg.

Sementara daging sapi masih dengan harga normal Rp65.000 tidak ada kenaikan di delapan pasar di Makassar. Untuk telur ayam boiler sebelumnya dibeli Rp16.700 per kg, sekarang menjadi Rp17.000 hingga Rp.17.500 per kg. Sementara, untuk telur ayam kampung,dari pantauan pada delapan pasar harga ratarata mencapai Rp1.700 per biji dari yang sebelumnya hanya Rp1.400 per biji.

Sedangkan, harga cabe kecil dijual ratarata Rp30.000 per kg dari dua pekan sebelumnya Rp25.000 per kg, cabe keriting Rp26.000 per kg dari 20.000 per kg, cabe besar Rp16.000 dari Rp14.000.

Salah seorang pedagang yang ditemui di Pasar Pabaengbaeng, Dg Kenna mengatakan, pedagang belum bisa menurunkan harga dengan alasan stok yang dimiliki merupakan hasil pembelian Maret lalu dengan harga tinggi. Karena itu, pasokan tersebut harus dihabiskan terlebih dahulu sebelum menyesuaikan harga.

“Kalau kami jual murah, bisa rugi. Soalnya barang yang ada sekarang dibeli bulan lalu dan harga mahal. Nanti kalau sudah habis, baru harganya turun,” katanya.

Dg Kenna mengaku, sejak isu kenaikan harga BBM, pengunjung pasar khusus yang membeli jualannya sangat minim. Masyarakat lebih memilih berbelanja di pasar moderen yang cenderung lebih bersih. “Kurang pembeli, saya tidak tau apa faktor demo atau harga yang sedikit naik,” katanya. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7536 seconds (0.1#10.140)