Panen raya, harga gabah diprediksi naik
A
A
A
Sindonews.com - Pada Mei hingga Juni nanti, harga gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) di Sulawesi Selatan (Sulsel), diprediksi naik di atas harga pembelian pemerintah (HPP) 2012.
Sesuai HPP, GKP di tingkat petani adalah Rp3.300 per kilo gram (kg) atau Rp3.350 per kg di penggilingan. Sedangkan GKG Rp4.150 per kg di penggilingan atau Rp4.200 per kg di gudang Perum Bulog.
Namun pada panen raya Mei hingga Juni nanti di Sulsel, harga GKP dan GKG di tingkat petani diprediksi naik antara Rp200 hingga Rp300 per kg. “Belajar dari pengalaman tahun lalu, harga naik saat panen raya,” kata Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Sulsel, Rahman Daeng Tayang, Kamis (12/4/2012).
Saat ini saja menurut dia, harga GKP di sejumlah daerah seperti Bulukumba, Bantaeng dan Sinjai sudah mulai naik. Kenaikannya antara Rp200 hingga Rp300 per kg dibanding HPP. “Kenaikan harga karena beberapa sebab,” jelasnya.
Di antaranya menurut Rahman, saat panen raya pedagang dari luar banyak datang ke Sulsel untuk membeli GKP maupun GKG dan beras. “Harga yang mereka tawarkan lebih tinggi dari HPP dan pembelian Bulog,” ucapnya.
Menurutnya, pedagang tidak segan-segan menaikkan harga beli GKP dan GKG di atas harga normal bahkan bisa lebih tinggi lagi. “Makanya, kalau Bulog tidak mengantisipasi, bisa jadi penyerapan tahun ini tidak akan maksimal,” sebutnya.
Sebab hasil panen petani bisa jadi akan lebih banyak diserap pedagang antarpulau dibanding Bulog. Makanya, pihaknya mendorong perusahaan pelat merah tersebut untuk menyerap gabah dan beras petani lebih awal. “Kami berharap Bulog tidak telat membeli,” paparnya.
Kepala Divisi Regional Perum Bulog Sulsel, Tommy S Sikado optimistis penyerapan tahun ini sesuai dengan target karena dukungan beberapa hal. “Tahun ini, panen raya berlangsung serentak baik di pulau Jawa maupun di Sulsel,” jelasnya.
Kondisi tersebut menguntungkan Bulog karena nantinya, pedagang dari luar Sulsel tidak akan datang membeli beras di Sulsel. “Begitu juga pedagang Sulsel, tidak akan menjual terlalu banyak beras keluar,” sebutnya.
Bahkan Bulog siap jika ada kemungkinan kenaikan harga di tingkat petani. “Kami bisa menaikkan harga pembelian di atas HPP untuk beras komersil. Jadi tidak ada masalah,” katanya.
Dia menyebutkan, hingga kemarin Bulog Sulsel sudah menyerap sekitar 95.000 ton beras petani. Jumlah tersebut masih akan terus bertambah. “Karena setiap hari akan terus masuk. Sesuai dengan kontrak,” jelasnya.
Sehingga dia optimistis penyerapan Bulog Sulsel ditahun ini sesuai target yakni sebanyak 526.000 ton. Namun jumlah tersebut menurut bisa lebih. “Itu hanya target penyerapan, karena masih bisa kami menyerap lebih banyak lagi,” ucapnya.
Menurutnya, untuk tahun ini Perum Bulog Sulsel siap menaikkan target penyerapannya antara 10 persen hingga 20 persen dari targer tahun ini. “Apalagi, kualitas beras juga ditahun ini cukup bagus. Karena cuaca yang mulai membaik,” pungkasnya. (bro)
()