Penyerapan kredit Bank Sumsel-Babel belum maksimal

Kamis, 19 April 2012 - 10:57 WIB
Penyerapan kredit Bank Sumsel-Babel belum maksimal
Penyerapan kredit Bank Sumsel-Babel belum maksimal
A A A
Sindonews.com – Bank Sumsel-Babel (BSB) mencatat, hingga triwulan I/2012, penyerapan penyaluran kredit di Bank Sumsel-Babel belum terserap maksimal lantaran belum berjalannya sejumlah proyek pemerintah.

Bank Sumsel-Babel memproyeksikan ekspansi kredit akan semakin besar seiring berjalannya proyek pemerintah pada semester II/ 2012 mendatang. “Kinerja dana pihak ketiga (DPK) dan aset Bank Sumsel-Babel sudah mencapai target yang ditetapkan.Justru dari sisi kredit belum tercapai karena banyaknya proyek pemerintah yang belum berjalan maksimal. Saat ini saja, kredit baru terealisasi Rp8,5 triliun dari target sebesar Rp9,8 triliun,” kata Direktur Utama Bank SumselBabel H Asfan Fikri Sanaf kemarin.

Dia mengaku, penyaluran kredit produktif Bank Sumsel- Babel memang cenderung didominasi untuk membiayai proyek-proyek pemerintah, baik pembangunan infrastruktur dan pembangunanlainnya diprovinsi maupun kabupaten/kota. Kendatipun demikian, pihaknya optimistis ekspansi kredit akan terserap maksimal pada semester II mendatang karena sebagian besar proyek pemerintah sudah berjalan.

“Seperti untuk DPK sudah melampaui target dari Rp13 triliun menjadi Rp14 triliun. Biasanya target yang belum tercapai pada semester I akan direalisasikan pada semester II nanti. Mudah-mudahan kinerja yang dibukukan Bank SumselBabel dapat melampaui target yang ditetapkan, sama seperti tahun sebelumnya,”kata dia.

Menyoal adanya kerja sama Bank Sumsel-Babel dengan Indonesia Exim Bank dalam hal pembiayaan transaksi devisa, pihaknya akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan transaksi devisa tersebut. Asfan mengakui, saat ini transaksi devisa yang dicatat Bank Sumsel-Babel terbilang sangat kecil. Untuk itulah, langkah dengan menggandeng Indonesia Exim Bank merupakan salah satu untuk menaikkan transaksi devisa.

“Bank Sumsel-Babel sudah menjadi bank devisa sejak lama. Selama ini memang kami (Bank SumselBabel) hanya melakukan kerja sama dengan Indonesia Exim Bank dalam hal pelatihan dan penempatan dana saja. Kali ini diperluas dalam hal pembiayaan transaksi devisa,”kata dia. Dia berkeyakinan transaksi devisa akan semakin meningkat seiring meningkatnya pengiriman ekspor ke negara tujuan dan transaksi dari valuta asing.

“Sumsel ini memiliki potensi ekspor yang cukup besar sehingga sangat sayang bila tidak diakomodir,”kata Asfan seraya mengatakan, pihaknya telah menurunkan suku bunga dasar kredit (SBDK) seiring dengan policy BI yang telah menurunkan sertifikat Bank Indonesia (SBI) dari enam persen menjadi 5,75 persendengan maksud menyerap pendanaan dari masyarakat. Sebelumnya, Direktur Operasional Bank SumselBabel Rendra membenarkan,S BDK Bank Sumsel Babel mengalami penurunan.

Berdasarkan segmen bisnis kredit korporasi, prime lending rate berada di 11,09 persen, kredit ritel 12,69 persen. Sementara untuk kredit konsumsi pada KPR, prime lending rate berada di 11,01 persen dan pada non-KPR dikenakan 11,71 persen. “Turunnya BI Ratemerupakan langkah yang sangat tepat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan semata-mata agar pinjaman kredit ke masyarakat semakin meningkat,” kata dia.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7494 seconds (0.1#10.140)