Jaringan penjualan Pertamina Dex diperluas
A
A
A
Sindonews.com - PT Pertamina (Persero) menambah jaringan outlet penjualan Pertamina Dex di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) guna memenuhi permintaan masyarakat konsumen yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan pasar otomotif.
Senior Vice President Fuel Marketing & Distribution Pertamina Djoko Prasetyo mengungkapkan pada akhir 2010, baru terdapat 46 SPBU yang melayani pembelian Pertamina Dex melalui pompa dispenser. Pada tahun ini Pertamina telah berhasil menambah jaringan penjualan Pertamina Dex menjadi 110 SPBU yang tersebar di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kepada konsumen Pertamina Dex, salah satunya dengan terus mengembangkan jaringan SPBU yang dapat melayani pembelian salah satu produk BBM unggulan Pertamina tersebut. Kami akan memperluas jaringan ke Bali, Kalimantan, dan Sumatera karena permintaan yang terus meningkat,” tuturnya dalam peluncuran Pertamina Dex di SPBU 31.12802, Jl. MT Haryono, Jakarta Selatan hari ini, Jumat (27/4/2012).
Pertamina Dex yang mengusung konsep ‘Less Sulfur, More Durable Power’ merupakan produk diesel hasil produksi Kilang Balongan, yang beberapa parameternya telah memenuhi standar Euro III. Pertamina Dex memiliki Cetane Number minimal 53 dan kandungan sulfur di bawah 300 part per million (ppm), merupakan pilihan tepat untuk menjaga performa mesin kendaraan lebih optimal, sekaligus peduli terhadap kesehatan lingkungan karena kadar emisi yang lebih rendah.
Pada saat pertama kali diluncurkan, Pertamina Dex memiliki kandungan sulfur di bawah 500 ppm. Pertamina terus mengembangkan Pertamina Dex sehingga dihasilkan produk dengan kandungan sulfur di bawah 300 ppm, dan merupakan yang terendah di antara produk-produk sejenis yang dipasarkan di Indonesia saat ini.
“Ini juga merupakan jawaban atas tuntutan pasar, di mana minat masyarakat semakin tinggi terhadap kendaraan dengan Diesel Common Rail System yang menuntut bahan bakar rendah sulfur. Kami juga menggunakan aditif generasi terbaru yang dapat menjaga mesin tetap bersih,” terang Djoko.
Pertamina juga bermitra dengan Bosch (produsen komponen otomotif terkemuka dunia yang mengembangkan teknologi mesin diesel bersih) untuk mendapatkan manfaat dari bahan bakar diesel rendah sulfur.
”Bosch sangat menganjurkan dan mendorong pengembangan teknologi otomotif yang ramah lingkungan. Pertamina Dex tidak hanya berkontribusi dalam upaya mengurangi emisi karbon, melainkan juga sangat efisien dan sangat bertenaga untuk memastikan performa kendaraan senantiasa optimal,” ucap Regional Head (External Affair and Governmental Relations) Bosch di Asia Tenggara, Klaus Landhaeusser.
Selain pembelian melalui pompa dispenser, Pertamina Dex juga tersedia dalam kemasan jeringen di 500 SPBU bersertifikat Pasti Pas. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan jaringan yang dimiliki Pertamina pada 2010 sebanyak 350 SPBU. (ank)
Senior Vice President Fuel Marketing & Distribution Pertamina Djoko Prasetyo mengungkapkan pada akhir 2010, baru terdapat 46 SPBU yang melayani pembelian Pertamina Dex melalui pompa dispenser. Pada tahun ini Pertamina telah berhasil menambah jaringan penjualan Pertamina Dex menjadi 110 SPBU yang tersebar di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kepada konsumen Pertamina Dex, salah satunya dengan terus mengembangkan jaringan SPBU yang dapat melayani pembelian salah satu produk BBM unggulan Pertamina tersebut. Kami akan memperluas jaringan ke Bali, Kalimantan, dan Sumatera karena permintaan yang terus meningkat,” tuturnya dalam peluncuran Pertamina Dex di SPBU 31.12802, Jl. MT Haryono, Jakarta Selatan hari ini, Jumat (27/4/2012).
Pertamina Dex yang mengusung konsep ‘Less Sulfur, More Durable Power’ merupakan produk diesel hasil produksi Kilang Balongan, yang beberapa parameternya telah memenuhi standar Euro III. Pertamina Dex memiliki Cetane Number minimal 53 dan kandungan sulfur di bawah 300 part per million (ppm), merupakan pilihan tepat untuk menjaga performa mesin kendaraan lebih optimal, sekaligus peduli terhadap kesehatan lingkungan karena kadar emisi yang lebih rendah.
Pada saat pertama kali diluncurkan, Pertamina Dex memiliki kandungan sulfur di bawah 500 ppm. Pertamina terus mengembangkan Pertamina Dex sehingga dihasilkan produk dengan kandungan sulfur di bawah 300 ppm, dan merupakan yang terendah di antara produk-produk sejenis yang dipasarkan di Indonesia saat ini.
“Ini juga merupakan jawaban atas tuntutan pasar, di mana minat masyarakat semakin tinggi terhadap kendaraan dengan Diesel Common Rail System yang menuntut bahan bakar rendah sulfur. Kami juga menggunakan aditif generasi terbaru yang dapat menjaga mesin tetap bersih,” terang Djoko.
Pertamina juga bermitra dengan Bosch (produsen komponen otomotif terkemuka dunia yang mengembangkan teknologi mesin diesel bersih) untuk mendapatkan manfaat dari bahan bakar diesel rendah sulfur.
”Bosch sangat menganjurkan dan mendorong pengembangan teknologi otomotif yang ramah lingkungan. Pertamina Dex tidak hanya berkontribusi dalam upaya mengurangi emisi karbon, melainkan juga sangat efisien dan sangat bertenaga untuk memastikan performa kendaraan senantiasa optimal,” ucap Regional Head (External Affair and Governmental Relations) Bosch di Asia Tenggara, Klaus Landhaeusser.
Selain pembelian melalui pompa dispenser, Pertamina Dex juga tersedia dalam kemasan jeringen di 500 SPBU bersertifikat Pasti Pas. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan jaringan yang dimiliki Pertamina pada 2010 sebanyak 350 SPBU. (ank)
()