Dahlan: Kebijakan impor memalukan!
A
A
A
Sindonews.com – Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan menyatakan kebijakan impor sebagai hal yang memalukan dan menunjukkan bangsa ini telah kehilangan jiwa gotong royong serta kreativitasnya.
Bahkan, dia mendoakan pengusaha muda Indonesia secepatnya tertipu akibat kebijakan tersebut. Hal itu diungkapkan saat menjawab pertanyaan seorang mahasiswa yang mengikuti kuliah umum atau Stadium Generale di Hotel Zamrud, Jalan Wahidin, Kota Cirebon, kemarin. “Anda yang masih muda saja malu karena negara kita mengimpor, apalagi saya yang sudah tua,”ujar Dahlan.
Dia mencontohkan tahun lalu impor beras Indonesia mencapai 2,7 juta ton, sedangkan impor gula 1 juta ton. Tahun yang sama,Indonesia juga mengimpor sapi.Menurutnya, persoalan tersebut harus ada jalan keluarnya,salah satunya melalui langkah yang akan dilakukan Kementerian BUMN. Pihaknya akan memperbesar BUMN yang bergerak di sektor pangan.Langkah itu untuk meminimalisasi, bahkan menghilangkan ketergantungan pangan dengan negara lain.
Kementerian BUMN juga memiliki program peningkatan produksi pangan di antaranya memberikan bantuan pinjaman kepada petani tidak mampu sekaligus membuka lahan baru di luar Pulau Jawa seluas 100 ribu hektare. Dia menyebut penyerapan Bulog saat ini sudah mencapai 1,4 juta ton. Jumlah ini masih lebih baik dibanding tahun lalu dalam periode sama yang hanya 500 ribu ton. Selain masalah pangan,Dahlan juga menyoroti persoalan pendidikan.
Dia pernah berkunjung ke sebuah sekolah yang kondisinya memprihatinkan. Setidaknya itu terlihat dari lubang yang menganga pada bagian atapnya.“Ada sedikit lubang dan lubang kecil itu seharusnya bisa diperbaiki sendiri,”ucapnya.
Bahkan, dia mendoakan pengusaha muda Indonesia secepatnya tertipu akibat kebijakan tersebut. Hal itu diungkapkan saat menjawab pertanyaan seorang mahasiswa yang mengikuti kuliah umum atau Stadium Generale di Hotel Zamrud, Jalan Wahidin, Kota Cirebon, kemarin. “Anda yang masih muda saja malu karena negara kita mengimpor, apalagi saya yang sudah tua,”ujar Dahlan.
Dia mencontohkan tahun lalu impor beras Indonesia mencapai 2,7 juta ton, sedangkan impor gula 1 juta ton. Tahun yang sama,Indonesia juga mengimpor sapi.Menurutnya, persoalan tersebut harus ada jalan keluarnya,salah satunya melalui langkah yang akan dilakukan Kementerian BUMN. Pihaknya akan memperbesar BUMN yang bergerak di sektor pangan.Langkah itu untuk meminimalisasi, bahkan menghilangkan ketergantungan pangan dengan negara lain.
Kementerian BUMN juga memiliki program peningkatan produksi pangan di antaranya memberikan bantuan pinjaman kepada petani tidak mampu sekaligus membuka lahan baru di luar Pulau Jawa seluas 100 ribu hektare. Dia menyebut penyerapan Bulog saat ini sudah mencapai 1,4 juta ton. Jumlah ini masih lebih baik dibanding tahun lalu dalam periode sama yang hanya 500 ribu ton. Selain masalah pangan,Dahlan juga menyoroti persoalan pendidikan.
Dia pernah berkunjung ke sebuah sekolah yang kondisinya memprihatinkan. Setidaknya itu terlihat dari lubang yang menganga pada bagian atapnya.“Ada sedikit lubang dan lubang kecil itu seharusnya bisa diperbaiki sendiri,”ucapnya.
()