Dahlan alihfungsikan tugas Petral

Selasa, 22 Mei 2012 - 11:25 WIB
Dahlan alihfungsikan tugas Petral
Dahlan alihfungsikan tugas Petral
A A A
Sindonews.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan menekankan bahwa Pertamina Energy Trading Limited (Petral) tidak akan dibubarkan, walaupun nanti PT Pertamina (Persero) dapat melakukan pembelian minyak langsung dari sumbernya. Petral yang sebelumnya mengatur jual beli minyak antara ladang minyak dan Pertamina, bisa dialihkan fungsi.

"Petral itu enggak usah dibubarkan. Nanti kan fungsinya bisa berubah kan, misalnya nanti Pertamina sudah membeli BBM langsung dari kilang dan sudah membeli minyak mentah dari pemilik sumur minyak. Nah Petral kan sudah tidak melakukan lagi trading untuk pertamina. Tapi bisa saja Petral tetap hidup," ungkap Dahlan di Jakarta, Selasa (22/5/2012).

Salah satu cara yang bisa dilakukan Petral selanjutnya, menurut Dahlan, adalah dengan melakukan bisnis minyak ke negara lain.

"Misalnya beli minyak dari Kuwait dijual ke Thailand beli minyak dari Bahrain dijual ke Filipina. Apa salahnya. Dimana salahnya? kan enggak ada salahnya," jelasnya.

Dahlan mengutarakan, saat ini negosiasi antara Pertamina dan pemilik kilang sedang diluncurkan. Melihat proses yang cukup lama, dia meminta untuk menunggu dan memberikan kesempatan kepada Pertamina untuk melaksanakan.

"Ini sedang dipersipkan. Kan negosiasi lama. Mencari, mencatat pemilik kilang kan juga lama. Kasih waktu lah," pungkasnya.

Seperti diketahui, isu pembubaran Petral berawal dari diduganya Petral melakukan penyelewengan tender minyak dan diduga telah merugikan negara dengan membeli minyak tanpa tender dari Pertamina sebanyak 800 ribu per barel setiap hari. Diduga total minyak yang dibeli Petral mencapai USD18 miliar per tahun.

Adapun Petral mengklaim proses tender yang dilakukan dalam pengadaan minyak mentah dan Bahan Bakar Minyak (BBM) dilakukan dengan tender terbuka oleh 55 perusahaan terdaftar. Hal ini diungkapkan terkait adanya dugaan maraknya korupsi di Pertal.

Bahkan Dahlan pun sebelumnya menegaskan pihaknya bersama Pertamina telah bertemu dan sepakat untuk membubarkan Petral. Hal ini terkait dengan ditemukannya sejumlah indikasi korupsi dan permainan kotor sejumlah oknum dalam impor minyak. Meskipun begitu, Dahlan mengaku masih bingung siapa yang akan menjalankan fungsi impor jika Petral dibubarkan.

Pada berita sebelumnya dalam situs resmi BUMN dahlan juga mengungkapkan mengungkapkan beberapa motif yang berada di belakang isu pembubaran Petral beberapa waktu lalu ini. "Memang kelihatannya banyak motif yang berada di belakang isu Petral ini. Setidaknya ada tiga motif," kata Dahlan.

Pertama, menurutnya ada yang memang sungguh-sungguh dan ikhlas menginginkan Pertamina benar-benar Clean and Clear serta menjadi kebanggaan nasional.

"Kedua, dengan adanya Petral mereka tidak bisa lagi ‘ngobyek’ dengan cara menekan-nekan Pertamina seperti terjadi di masa sebelum Petral. Ketiga, ada yang berharap kalau Petral dibubarkan jual-beli minyak kembali dilakukan di Jakarta dan mungkin bisa menjadi obyekan baru," tandas Dahlan. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4913 seconds (0.1#10.140)