Asing minati investasi infrastruktur Jabar

Rabu, 23 Mei 2012 - 16:13 WIB
Asing minati investasi infrastruktur Jabar
Asing minati investasi infrastruktur Jabar
A A A


Sindonews.com - Investor luar negeri berminat menjalin kerja sama bisnis dengan pengusaha asal Jawa Barat membiayai sejumlah proyek insfrastruktur, komunikasi, jasa, dan lainnya.

Minat pengusaha asing mengembangkan bisnis di Jabar, terkemuka dalam Business Mission from Brandenburg to Indonesia 18-25 Mei 2011 di Hotel Hyatt Regency, Jalan Sumatera, Kota Bandung, Rabu (23/5/2012). Acara tersebut, melibatkan sembilan sektor industri dari Jerman dan melibatlkan sekitar 40 pengusaha lokal.

Ketua Kadin Kota Bandung Deden Y Hidayat mengatakan, Business Mission digagas oleh pengusaha Jerman. Hal itu menunjukkan keseriusan pengusaha Jerman menjalin kerjama bisnis dan investasi di Jawa Barat. “Mereka yang mengadakan acara ini. Kita hanya memfasililitasi. Artinya, mereka serius ingin menjalin kerjasama bisnis dengan Jabar,” kata Deden.

Sembilan sektor yang terlibat pada Business Mission diantaranya sektor energi, servis, produk, transportasi, komunikasi, penelitian, konstruksi, konsultasi bisnis, dan lainnya. Menurut dia, sektor tersebut sangat mungkin menjalin kerja sama bisnis dengan pengusaha Jabar. Terutama pada sektor kontruksi, proyek transportasi, dan lainnya. Di tengah upaya pemerintah mengembangkan proyek insfrastruktur.

“Saya berharap, ada dil-dil bisnis antara kedua belah pihak. Utamanya, bagi pengusaha asal Jabar. Momen ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin, menarik investasi ke dalam negeri,” jelas dia.

Diakui dia, acara serupa pernah dilakukan Kadin Bandung dengan Jepang dan Eropa. Hasilnya, kontribusi investasi Jepang dan Korea di Indonesia, saat ini cukup tinggi.

Ditempat terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dicky Saromi mengatakan, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) menyatakan ketertarikannya menggarap tiga proyek besar di Jabar.

“Mereka tertarik menggarap proyek Pelabuhan Cilamaya, jalan tol, dan jalur kereta super cepat,” kata Dicky Saromi.

Menurut dia, ketertarikan Jepang menggarap proyek infrastruktur menjadi angin segar bagi pertumbuhan infrastruktur di Jabar. Apalagi, proyek Pelabuhan Cilamaya dipastikan jadi dibangun. Karena, sudah masuk dalam agenda Peraturan Kementerian Perhubungan, sebagai bagian dari rencana pengembangan pelabuhan Tanjung Priok.

Menurut dia, rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya sedang dalam proses finalisasi studi kelayakan oleh Pemerintah dan JICA. Rencana tersebut juga sejalan dengan rencana pembangunan bandara di Karawang.

Namun demikian, pembangunan bandara tersebut diharapkan tidak mengurangi lahan produktif petani. Alternatif yang dilakukan pemerintah, yaitu menggunakan jalan sebidang atau memanfaatkan galengan sawah.

Dia mengakui, pembangunan pelabuhan dan bandara memerlukan biaya cukup besar. “Dananya besar sekali. Makanya akan di kucurkan bertahap. Cilamaya misalnya, ditargetkan beroperasi pada 2017, dimana pembangunannya akan dimulai pada 2014,” katanya. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5261 seconds (0.1#10.140)