Pemerintah sodorkan usulan asumsi energi RAPBN 2013
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Komisi VII DPR RI mulai lakukan pembahasan penetapan asumsi dasar di RAPBN 2013. Agenda pembahasan meliputi penetapan Indonesian Crude Price (ICP), lifting, LPG bersubsidi, subsidi Bahan Bakar Nabati (BBN), Alpha, dan Volume serta besaran Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Menteri ESDM Jero Wacik, pada pembukaannya mengajukan range Indonesian Crude Price (ICP) di angka USD100-120 per barel.
“Penentuan ICP kami bahas dengan kental, kami mengusulkan ada range untuk ICP jadi USD100-120 per barel,” kata Jero dalam agenda pembahasan, di Gedung DPR-RI Jakarta, Senin (11/6/2012).
Kemudian, lifting minyak bumi diajukan pada range 890-930 ribu barel per hari dan lifting gas bumi 1.290-1.390 ribu BOEPD. Volume BBM ditambah BBN diajukan pada range 45-48 juta kiloliter (kl). Alpha BBM bersubsidi dengan rata-rata Rp703,45/liter dan volume LPG 3 kg pada range angka 3,86-4,29 juta metrik ton (MT).
Pembahasan antara dua instansi tersebut berlangsung cukup lama. Setelah dimulai pada pukul 10.30 WIB hingga berita ini diturunkan, belum ada kesepakatan yang dapat dicapai. Beberapa pertanyaan yang diutarakan dari anggota komisi, memang beragam, namun yang menjadi titik fokus adalah tentang kapasitas produksi minyak pada tahun 2013.
Jero mengatakan, produksi minyak bumi mencapai titik terendah pada 2013 mendatang. Walupun, setelah itu diperkirakan produksi minyak Indonesia terus naik hingga satu juta barel per hari (bph).
"Penurunan lifting minyak ini secara teori alamiah, turun produksi 13 persen per tahun namun dengan perkembangan teknologi laju penurunan bisa ditekan hingga tiga persen," jelasnya.
Sampai dengan akhir 2012 ini diperkirakan lifting minyak hanya mencapai 894 ribu barel per hari, lalu pada 2013 turun kembali menjadi 891 ribu barel.
Menteri ESDM Jero Wacik, pada pembukaannya mengajukan range Indonesian Crude Price (ICP) di angka USD100-120 per barel.
“Penentuan ICP kami bahas dengan kental, kami mengusulkan ada range untuk ICP jadi USD100-120 per barel,” kata Jero dalam agenda pembahasan, di Gedung DPR-RI Jakarta, Senin (11/6/2012).
Kemudian, lifting minyak bumi diajukan pada range 890-930 ribu barel per hari dan lifting gas bumi 1.290-1.390 ribu BOEPD. Volume BBM ditambah BBN diajukan pada range 45-48 juta kiloliter (kl). Alpha BBM bersubsidi dengan rata-rata Rp703,45/liter dan volume LPG 3 kg pada range angka 3,86-4,29 juta metrik ton (MT).
Pembahasan antara dua instansi tersebut berlangsung cukup lama. Setelah dimulai pada pukul 10.30 WIB hingga berita ini diturunkan, belum ada kesepakatan yang dapat dicapai. Beberapa pertanyaan yang diutarakan dari anggota komisi, memang beragam, namun yang menjadi titik fokus adalah tentang kapasitas produksi minyak pada tahun 2013.
Jero mengatakan, produksi minyak bumi mencapai titik terendah pada 2013 mendatang. Walupun, setelah itu diperkirakan produksi minyak Indonesia terus naik hingga satu juta barel per hari (bph).
"Penurunan lifting minyak ini secara teori alamiah, turun produksi 13 persen per tahun namun dengan perkembangan teknologi laju penurunan bisa ditekan hingga tiga persen," jelasnya.
Sampai dengan akhir 2012 ini diperkirakan lifting minyak hanya mencapai 894 ribu barel per hari, lalu pada 2013 turun kembali menjadi 891 ribu barel.
()