Janji-janji MP3EI meleset!
Janji-janji MP3EI meleset!
A
A
A
Sindonews.com - Janji yang dikumandangkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian Indonesia 2011-2012 melalui Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) meleset sudah.
Program peningkatan perekonomian di bawah komando Menko Perekonomian yang telah dicanangkan dinilai hanya sekedar masterplan yang dalam pelaksanaannya sama sekali tidak maksimal. Hal ini dinilai sebagai benih kegagalan utama rencana pembangunan tersebut.
"Pendekatan MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) tak simetris dengan upaya pemerintah dengan upaya mensejahterakan masyarakat," papar Ketua Bidang Riset Institut Proklamasi, Syukron Jamal dalam pidato pembukanya pada diskusi interaktif evaluasi Tim Ekonomi SBY-Boediono di Kantor Institut Proklamasi Jalan Anyer No. 5 Menteng Jakarta Pusat, Senin (18/6/2012).
Setidaknya ada beberapa catatan dan kelemahan yang digarisbawahi dalam konsep MP3EI. Pertama, MP3EI masih berdasarkan pertumbuhan. "Padahal persoalan utama Indonesia adalah soal struktur ekonomi masyarakat yang masih timpang," tambah Jamal.
Kedua, tidak adanya strategi pengaturan struktur ekonomi dan transformasi tenaga kerja. Ketiga, MP3EI memberi ruang yang sangat besar bagi pelaku ekonomi asing dan bukan pengusaha lokal. Keempat, MP3EI memberi porsi yang besar bagi swasta nasional, namun meninggalkan Koperasi dan UMKM.
Kelima, penentuan koridor pembangunan yang berdasarkan pulau menimbulkan kekakuan aktivitas ekonomi. "Misalnya, Pulau Jawa difokuskan ke industri dan jasa," jelasnya.
Keenam, infrastruktur yang dibangun lebih banyak melayani kepentingan sektor industri/jasa dan cenderung abai dengan sektor pertanian. "Publik, kini menunggu langkah yang akan disiapkan pemerintah untuk menghindari jurang resesi ekonomi Indonesia," tutupnya.
Program peningkatan perekonomian di bawah komando Menko Perekonomian yang telah dicanangkan dinilai hanya sekedar masterplan yang dalam pelaksanaannya sama sekali tidak maksimal. Hal ini dinilai sebagai benih kegagalan utama rencana pembangunan tersebut.
"Pendekatan MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) tak simetris dengan upaya pemerintah dengan upaya mensejahterakan masyarakat," papar Ketua Bidang Riset Institut Proklamasi, Syukron Jamal dalam pidato pembukanya pada diskusi interaktif evaluasi Tim Ekonomi SBY-Boediono di Kantor Institut Proklamasi Jalan Anyer No. 5 Menteng Jakarta Pusat, Senin (18/6/2012).
Setidaknya ada beberapa catatan dan kelemahan yang digarisbawahi dalam konsep MP3EI. Pertama, MP3EI masih berdasarkan pertumbuhan. "Padahal persoalan utama Indonesia adalah soal struktur ekonomi masyarakat yang masih timpang," tambah Jamal.
Kedua, tidak adanya strategi pengaturan struktur ekonomi dan transformasi tenaga kerja. Ketiga, MP3EI memberi ruang yang sangat besar bagi pelaku ekonomi asing dan bukan pengusaha lokal. Keempat, MP3EI memberi porsi yang besar bagi swasta nasional, namun meninggalkan Koperasi dan UMKM.
Kelima, penentuan koridor pembangunan yang berdasarkan pulau menimbulkan kekakuan aktivitas ekonomi. "Misalnya, Pulau Jawa difokuskan ke industri dan jasa," jelasnya.
Keenam, infrastruktur yang dibangun lebih banyak melayani kepentingan sektor industri/jasa dan cenderung abai dengan sektor pertanian. "Publik, kini menunggu langkah yang akan disiapkan pemerintah untuk menghindari jurang resesi ekonomi Indonesia," tutupnya.
()
Explore More