Konsumsi beras ditekan 1,5% per tahun
A
A
A
Sindonews.com - Beras masih mendominasi konsumsi pangan masyarakat Indonesia. Untuk itu, pemerintah terus mencari berbagai cara untuk mengurangi konsumsi beras di Indonesia hingga 1,5 persen per tahun.
Menteri Pertanian Suswono mengungkapkan, saat ini pemerintah tengah memperbanyak alternatif pangan lain sebagai pengganti beras. Pemerintah bahkan akan mengurangi konsumsi karbohidrat dan digantikan dengan protein.
"Diversifikasi pangan untuk kurangi konsumsi beras harus ditingkatkan. Jangan sampai hanya dari beras," ungkap dia dalam sambutanya pada acara Kebangkitan Penyuluhan Melalui Tekad dan Kerja Keras Penyuluh Pertanian dalam Mendukung Empat Sukses Pembangunan Pertanian di Metro, Lampung, Sabtu (30/6/2012).
Menurutnya, konversi beras ke protein harus ditigkatkan. "Meskipun makanan alternatif yang mengandung karbohidrat tetap diperlukan, agar makanan dari karbohidrat tetap ada jika diperlukan," tutur dia.
Oleh karena itu, pemerintah secara stimultan mulai mengurangi konsumsi beras dan digantikan dengan bahan makanan alternatif lainnya. "Kementerian Pertanian telah menetapkan target penurunan konsumsi beras sebesar 1,5 persen per tahun. Pengurangan beras bisa dilakukan kalau kita mau berusaha," tutur dia.
Dia melanjutkan upaya ini dilakukan dalam rangka diversivikasi pangan untuk mengurangi konsumsi beras dan terigu. Produksi tersbut, digantikan dengan konsumsi umbi-umbian, pangan hewani, buah-buahan dan sayur-sayuran. "Serta pencapaian pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman," kata Suswono.
Menteri Pertanian Suswono mengungkapkan, saat ini pemerintah tengah memperbanyak alternatif pangan lain sebagai pengganti beras. Pemerintah bahkan akan mengurangi konsumsi karbohidrat dan digantikan dengan protein.
"Diversifikasi pangan untuk kurangi konsumsi beras harus ditingkatkan. Jangan sampai hanya dari beras," ungkap dia dalam sambutanya pada acara Kebangkitan Penyuluhan Melalui Tekad dan Kerja Keras Penyuluh Pertanian dalam Mendukung Empat Sukses Pembangunan Pertanian di Metro, Lampung, Sabtu (30/6/2012).
Menurutnya, konversi beras ke protein harus ditigkatkan. "Meskipun makanan alternatif yang mengandung karbohidrat tetap diperlukan, agar makanan dari karbohidrat tetap ada jika diperlukan," tutur dia.
Oleh karena itu, pemerintah secara stimultan mulai mengurangi konsumsi beras dan digantikan dengan bahan makanan alternatif lainnya. "Kementerian Pertanian telah menetapkan target penurunan konsumsi beras sebesar 1,5 persen per tahun. Pengurangan beras bisa dilakukan kalau kita mau berusaha," tutur dia.
Dia melanjutkan upaya ini dilakukan dalam rangka diversivikasi pangan untuk mengurangi konsumsi beras dan terigu. Produksi tersbut, digantikan dengan konsumsi umbi-umbian, pangan hewani, buah-buahan dan sayur-sayuran. "Serta pencapaian pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman," kata Suswono.
(and)